Ambon,MarinyoNewd.Com,-Sebanyak 22 kelompok dan sanggar seni yang tersebar di Pulau Ambon, Selasa (18/8), mengikuti event kebudayaan festival musik tradisional 2020, yang diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Maluku. Dimana kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan momentum Peringatan HUT RI Ke-75, dengan tema "BPNB Maluku berkarya bersama seniman ditengah Pandemi Covid-19".
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Insun Sangadji, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kabid Kebudayaan Dikbud Provinsi Maluku Darwin Lawatta, mengatakan festival musik tradisional yang dilaksanakan oleh BPNB ini kita maknai bersama sebagai konsep kebangsaan yang menyatukan spirit kebangkitan Nasional. Karena saat ini kita sedang menghadapi Pandemi wabah Covid-19 yang sangat memprihatinkan. "Saya berharap, agar festival musik tradisional ini dapat memberi ruang bagi pelaku seni di Kota Ambon untuk tetap berkarya, karena musik dan budaya merupakan identitas yang melekat sebagai prinsip kebudayaan kita bersama,"ujarnya.
Dia mengakui, Kota Ambon telah ditetapkan UNESCO sebagai kota musik dunia, ini berarti kota ini sudah menjadi rumah buat kita semua dalam melestarikan musik tradisional. Untuk itu, kegiatan ini dapat memberi dukungan penuh bagi pelaksanaan Pekan Budaya Daerah Maluku, yang akan berlangsung pada 24 sampai dengan 29 Agustus 2020 di Kota Ambon. "Karena itu semua persiapan yang dilakukan ditengah situasi Pandemi Covid-19, oleh peserta festival musik tradisional Maluku tentu memberikan gambaran tentang harapan munculnya gagasan pelestarian kebudayaan di Maluku. Maka dari itu kegiatan festival kali ini tetap dilaksanakan, namun tidak seperti biasanya, karena kita tetap mengikuti protokol kesehatan Covid-19,"tuturnya.
Sementara itu, Kepala BPNB Maluku Rusli Manorek, menegaskan festival musik tradisional ini merupakan ruang yang disiapkan Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku bagi pelaku seni dan komunitas budaya, supaya mereka terbantu dengan karya-karya seni yang boleh digelarkan dalam lomba ini walaupun ditengah Pandemi Covid-19 dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Sehingga kami melakukan himbauan kepada mereka, agar ketika pentas seni selesai kemudian pulang ke rumah dan menyaksikan melalui YouTube BPNB Maluku. "Ini ruang bagi pelaku seni untuk tetap berkarya dan ini juga sebagai semangat Kemedekaan RI Ke-75, untuk mendorong generasi muda agar memiliki semangat juang dan motivasi yang tinggi untuk terus berkarya dalam mengembangkan musik tradisional di Kota Ambon,"ungkapnya.
Mengingat Kota Ambon sudah ditetapkan sebagai kota musik dunia, maka musik tradisional harus tetap kita kembangkan dan lestarikan, karena itu merupakan ciri khas daerah Maluku. "Saya bersyukur, kegiatan festival musik tradisional ini didukung sepenuhnya oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku dalam mendukung Pekan Kebudayaan Daerah Maluku. Hingga harapan saya, kepada 22 kelompok dan sanggar seni ini untuk tetap semangat berkarya dan mengisi aktivitas karya seni mereka ditengah Pandemi Covid-19, dengan mematuhi protokol kesehatan,"harapnya. (MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/22-kelompok-dan-sanggar-seni-ikut-festival-musik-tradisional-detail-429121