Ambon,MarinyoNews.Com,-Metada terganggu dengan berbagai aksi demo yang dilancarkan berbagai OKP dan lainnya. Maka pada Senin (7/9) puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (AMPERA) Maluku, melakukan aksi demosntrasi untuk mendukung Pemerintah Provinsi Maluku. Selain berdemo di Kantor Gubernur Maluku, mereka juga menyampaikan aspirasinya di Gedung DPRD Provinsi Maluku.
Aksi demo mahasiswa tersebut dimulai dari seputaran Gong Perdamaian dengan orasinya bagi-bagi selebaran. Para pendemo membawa sejumlah pamflet yang berisikan dukungan kepada pemerintah dan menolak segala bentuk politisasi isu. Mereka juga meminta agar pemerintah fokus bangun Maluku, dan tidak terpancing dengan aksi-aksi demo.
Kurang lebih satu jam menggelar aksinya di pusat kota Ambon, para pendemo kemudian berjalan menuju Kantor Gubernur Maluku. Setelah bernegoisasi dengan Polisi Pamong Praja, akhirnya para pendemo dipersilahkan masuk untuk menyampaikan aspirasi dukung pemerintah.
Abubakar Mahu salah satu tim orasi mengatakan, polemik yang memanas di publik terkait aksi joget janganndipolitisir. Sebab yang mereka buat saat itu sebagai overia peringati syukuran peringatan HUT Provinsi Maluku. Pendemo telah digiring opininya, bahkan dipolitisir pihak-pihak tertentu dengan tujuan menjatuhkan wibawa dan kredibilitas pemerintah.
"Masalah ini sudah dipolitisir sehingga aksinya berlarut-larut. Kami minta masyarakat jangan sampai terprovokasi, dan berharap agar pemerintah tetap fokus bangun Maluku," teriak Mahu dalam orasinya.Para pendemo dalam aksinya itu, juga meminta masyarakat tidak terprovokasi isu pencemaran nama baik yang mencatut Gubernur dan Sekda Maluku.
Apalagi terkait kasus penculikan salah satu aktivis beberapa waktu lalu."Masyarakat jangan termakan isu hoax dan terjebak ikut-ikutan melakukan framing dan penggiringan opini. Seakan-akan menyalahkan pemerintah dalam hal ini, Gubernur dan Sekda. Hal itu disampaikan Akbar Souwakil, yang juga terlibat dalam aksi demo.
Mereka menduga, wacana ini sengaja dihembuskan dan dipolitisasi demi kepentingan kelompok tertentu. Terkesan mengadu-domba sehingga dapat memecahkan hubungan kekeluargaan antara sesama orang Maluku."Mari dinginkan jiwa, segarkan pikiran, bersihkan hati dari curiga dan saling menghakimi," terangnya.
AMPERA Maluku mengajak semua lapisan masyarakat Maluku tetap bersinergi dan mendukung pemerintah untuk sama-sama membangun Maluku, dan memutus mata rantai Covid-19. Dihadapan Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Kasrul Selang, para aktivis AMPERA Maluku menyampaikan enam point dukungan yakni; Ampera mendukung penuh kebebasan berpendapat. Meminta masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi dengan pernyataan isu terkait dengan pencopotan Sekda Maluku.
Menghimbau masyarakat agar tetap menjaga protokol kesehatan, dan mengapresiasi penuh Pemerintah Provinsi Maluku terkait dengan penanganan Covid-19. Meminta masyarakat Maluku agar tidak terprovokasi dengan kasus penahanan 13 orang warga, dan biarlah perkara ini ditangani oleh pihak yang berwajib.
Mengajak masyarakat Maluku untuk tetap menjaga hubungan orang basudara dan kedamaian di Maluku. Mengutuk keras isu pencemaran nama baik yang mencatut nama baik Gubernur Maluku dalam kasus penculikan salah satu aktivis beberapa waktu lalu. Kasrul Selang, menyambut baik kedatangan para pendemo. Menurutnya, setiap aspirasi masyarakat termasuk pula kritikan yang sifatnya konstruktif pasti akan ditanggapi oleh Pemerintah.
"Kita hargai saudara-saudara samua. Pemerintahan dimana pun sekarang ini sudah sangat akomodatif. Setiap aksi yang datang dengan baik-baik membawa aspirasi yang konstruktif, produktif, yang solutif, itu pasti kita tanggapi. Aspirasi yang disampaikan berupa saran, rekomendasi dan lain sebagainya, akan kita tindaklanjuti sesuai kewenangan yang kita punya.," kata Sekda
Berkaitan aksi joget di DPRD Maluku, Sekda menjelaskan, jika pihaknya telah menjadikannya sebagai bahan intropeksi.Tak lupa Sekda mengajak agar masyarakat tetap bersatu dan menjaga protokol kesehatan. "Kita harus tetap bersatu dan menjaga protokol kesehata. Tetap pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," tandas Sekda.
Setelah menyampaikan aspirasinya ke Pemerintah Provinsi Maluku yang diterima langsung oleh Sekda, para aktivis AMPERA Maluku yang berasal dari kampus Unpatti, IAIN dan Unidar Ambon melanjutkan aksinya di DPRD Maluku di Karpan. Di DPRD, aspirasi para pendemo diterima langsung Wakil Ketua DPRD Maluku Melkias Sardekut dan Rasyad Effendy Latuconsina.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/ampera-minta-masyarakat-tidak-terprovokas-aksi-demo-detail-429786