Ambon, Marinyonews.com – Aliansi Peduli Masyarakat Desa Wonreli
Rabu (27/11/2019), sekitar pukul 10.45 Wit. melakukan aksi unjuk rasa, di depan
Kantor Camat Pulau-Pulau Terselatan.
Aksi unjuk rasa ini sehubungan dengan pengelolaan anggaran desa
Tahun 2015-2018 yang tidak transparan.
Pasalnya, Aliansi Peduli Masyarakat Desa Wonreli menilai Kepala Desa Wonreli terkesan menutup rapat-rapat persoalan ini dengan tidak mempertemukan mereka dengan BPD Desa Wonreli untuk mempertanggung jawaban, status pendidikan Kaur tidak sesuai dengan amanat Undang-Undang, meminta kepada Camat untuk memakai kapasitas untuk memerintahkan Pejabat Desa Wondreli agar memberikan arsip dokumen anggaran 2015 – 2018.
Apabila pemerintah Kecamatan serta Pemerintah Desa tidak
merespon apa yang menjadi permintaan, maka Aliansi Peduli Masyarakat Desa Wonreli,
akan menyegel kantor camat dan Kantor Desa untuk tidak melaksanakan aktifitas
sampai tuntutan ini dipenuhi.
Menyikapi tuntutan yang disampaikan Aliansi Peduli Masyarakat
Desa Wonreli Plh. Camat Pulau-Pulau Terselatan Ferry Aihery menyampaikan,
apresiasi yang tinggi kepada Aliansi Peduli Masyarakat Desa Wonreli yang dengan
cara elegan menyampaikan aspirasi mereka.
Dirinya berjanji akan menyampaikan tuntutan yang disampaikan Aliansi
Peduli Masyarakat Desa Wonreli kepada Camat, mengingat camat sementara ini
tidak berada di tempat.
Usai melakukan aksi di Kantor Camat, Aliansi Peduli
Masyarakat Desa Wonreli sekitar pukul 12.30 Wit melanjutkan aksi demo di depan Kantor
Desa Wonreli dan meminta audens dengan Pejabat Kepala Desa Wonreli Esau Markus
bersama BPD dan seluruh staf Desa serta seluruh Kepala Dusun di Desa Wondreli.
Dalam audens tersebut, Pejabat Kades Wonreli berjanji akan
menindaklanjuti pernyataan sikap yang disampaikan dan meminta BPD dan semua
Kepala usun agar bijaksana dalam kegiatan pembangunan kedepan
Kades juga meminta, kepada Aliansi Peduli Masyarakat Desa Wonreli,
jika kedepan terdapat kesalahan yang dibuat oleh Pejabat Kades, BPD maupun
staf, terkait dengan pengelolaan dana desa, kiranya dapat mempergunakan cara
yang elegan, bukan dengan melakukan aksi unjuk rasa,” Pinta Markus (Mn.01)