Sesuai dengan berita yang diterima media ini, bantuan laboratorium mini diserahkan untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), khususnya di Maluku. Sebab diketahui sekarang ini Maluku tergolong inflasi tinggi secara nasional. Lebih lanjut disebut, Kepala Kpw BI Provinsi Maluku Bakti Artanta bersama tim terus bekerja keras untuk menekan inflasi di Maluku. Karena pada Agustus 2022 dan dari tahun ini (Yoy) tercatat 6,65 persen. Hal ini meningkat tajam dibandingkan bulan dan tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,80 persen.
Tingginya inflasi di Maluku diakibatkan karena dampak cuaca buruk yang menyebabkan gangguan terhadap pasokan bahan pokok secara produksi dan distribusi. Khususnya pada komoditas hortikultura seperti sayur dan komoditas cabe serta bawang merah. Disebutnya Laboratorium mini pupuk organik yang dibangun di Desa Waimital itu merupakan bantuan BI ke-53 kepada petani di seluruh Indonesia dan salah satunya di SBB dan kami semua hadir untuk saksikan pengunaannya. Kehadiran laboratorium MA-11 itu, menurut Bakti berdampak menekan biaya operasional para petani dan sekaligus menghasilkan peningkatan hasil panen dari yang biasanya lima ton padi 10 hingga 12 ton.
"Hasil panen sebelumnya sedikit karena pengembangannya menggunakan pupuk kimia, saat ini petani Waimital sudah menggunakan pupuk organik," katanya. Sementara itu Penjabat Bupati SBB Andi Chandra Asaduddin menyatakan, berikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi atas kepedulian BI Perwakilan Maluku. Dimana sangat melihat masa depan para petani di wilayah Maluku dalam hal ini SBB. Melalui bantuan laboratorium mini pupuk organik, maka laboratorium pupuk MA-11 diharapkan dapat dimanfaatkan para petani organik di Waimital dengan sebaik-baiknya. Demi untuk meningkatkan produktivitas tanaman padi di wilayah itu dan tentu buat petani nyaman.
"Kehadiran laboratorium pupuk organik mini sangat bermanfaat di era kemajuan teknologi informasi dewasa ini, terutama bagi para petani di Seram Barat. Apalagi laboratorium ini merupakan satu-satunya di Provinsi Maluku," sebut Penjabat Bupati yang merupakan Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Dirinya berharap bantuan tersebut dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya demi kemajuan para petani. Selain itu meningkatkan produksi hasil agar dapat membantu dan memenuhi kebutuhan pangan di daerah SBB. Selain itu ditempat yang sama BI Maluku juga membantu pelatihan menanam cabai organik. Membantu cara gunakan pupuk organik MA-11 kepada petani dengan harga yang terjangkau.
Serta beri bantuan satu unicultivator cakar baja, 10 buah hand sprayer, 15 buah mulsa plastik dan 20 ribu bibit anakan cabai. Diperuntukkan kepada kelompok tani di SBB, dari kegiatan peresmian laboratorium pupuk organik ada lagi beberapa kegiatan yang dikemas GNPIP . Yakni penanaman cabai dan bawang merah, panen padi dan cabai merah, serta rapat bersama TPID dan Tim Percepatan dan Perluasan digitalisasi (TP2DD) Kabupaten SBB. Dengan tujuan agar masyarakat dapat tendang dari masalah yang kini dihadapi.
(MN-02)