Ambon,MarinyoNews.Com,-Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Maluku Rusly Manorik diberikan kepercayaan menyampaikan sambutan Direktur Direktorat Pengemvangan dan Pemanfaatan Kebudayaan . Pada kegiatan Workshop Kuliner Warisan Maluku yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan dilaksanakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Acara ini dalam rangka menyukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang merupakan Gerakan nasional untuk mengangkat potensi ekonomi nasional. Melalui produk-produk lokal yang dihasilkan oleh UMKM maupun Gernas BBI kerjasama beberapa kementerian.
Diantaranya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagsi kementerian yang dipercayakan jadi Campaign Manager dan Campaign Movement dengan puncak kegiatan di Ambon, Maluku pada bulan November mendatang. Lanjutnya Outcome kegiatan tahun ini mengusung tema “Aroma Maluku” tujuannya untuk mengangkat produk lokal melalui penjualan “marketing digital”. Disamling itu juga mengangkat Warisan Budaya Lokal agar dikembangkan, dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di Indonesia.
Disebutkan workshop dilaksanakan untuk mengedukasi siswa-siswi SMK dan sederajat tentang warisan budaya di wilayahnya. Juga mengangkat warisan budaya lokal menjadi sajian kuliner kekinian yang diminati masyarakat dan diproduksi untuk dijual. Disamping mengoptimalkan potensi rempah Maluku dalam sajian kuliner, demi mencapai sasaran tersebut. Untuk acara ini ada empat narasumber dengan keahliannya masing-masing. Menjelaskan tentang nilai penting dan filosofi warisan budaya Maluku, khususnya Embal, Inasua, dan Gula aren Saparua.
Ada lagi dari bagian kesehatan menyangkut gizi dalam warisan budaya, penjelaskan potensi pengembangan warisan budaya menjadi produk andalan. Setelah itu demo masak terkait 3 warisan menjadi sajian yang enak, menarik, dan bergizi. Diharapkan dari keempat materi tersebut para peserta dapat mengenal dan memahami pentingnya melestarikan kuliner warisan Maluku. Adapun follow up dari workshop hari ini adalah Lomba Kuliner Warisan Maluku yang akan diselenggarakan (8/10/21). Para Juara 1, 2 dan 3 akan menampilkan hidangan pada acara puncak GerNas BBI. Diharapkan kedua kegiatan tersebut tidak berakhir begitu saja, tapi menjadi acuan motivasi bagi siswa-siswi.l untuk berkreasi dan memajukan warisan budaya Maluku.
Sementara itu Plt Kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Maluku Propinsi Maluku Insun Sangadji yang diwakili Sekretaris Dinas Mandity menyatakan. Menjelang kegiatan akbar yang jadikan Maluku sebagai tuan rumah yang diprakarsai Balai Prlestarisn riset dan teknologi. Maka sebelum kegiatan puncak terlebih dulu diadajan workshop dengan libatkan para siswa SMK. Katanya kwguatan dengan mengusung tema "Aroma Maluku" benar- benar mengedepankan berbagai kuliner di bumi raja-raja. Lanjutnya dari 9 kabupaten dan 2 kota Maluku memiliki makanan tradisional yang menjadi identitas budaya lokal.
Makanan papaeda, sagu, ikan bakar dan colo-colo, enbal, nasi lapola, inasua, ikan asar, ikan kuah pala dan masih banyak lagi makanan tradisional. Baik makanan utama maupun kudapan yang merupakan khas Maluku. Menyangkut semuanya itu patut diperkenalkan kepada generasi muda srbagai penguatan identitas budaya lokal. Sebab berbicara mengenai makanan tradisional tidak hanya sebatas bahan-bahan makanan atau cara pengolahannya saja. Tapi bagaimana filsofi dan nilai-nilai budaya yang dahulu merupakan pemikiran para leluhur orang Maluku. Kemudian ditransmisikan melalui kuliner khas Maluku dan diwariskan turun-temurun kepada anak cucu Maluku hingga saat ini.
Pada dasarnya makanan tidak hanya berfungsi untuk memuaskan rasa lapar, akan tetapi membawa serta kebiasaan lokal, lingkungan, dan adat istiadat masyarakatnya. Makanan tradisional (termasuk di dalamnya minuman, kudapan, dan makan besar khas dari suatu daerah) sebagai hasil budaya masyarakat dimungkinkan memiliki kekuatan komunikasi personal antara alam dan pengolahnya. Hampir di setiap daerah mempunyai makanan tradisional yang menjadi ciri khas daerah tersebut. Dimana makanan khas tersebut berhubungan dengan kondisi lingkungan alam sekitarnya.
Disebutkan kini dengan kecanggihan teknologi, anak-anak kita dapat menyaksikan dan bahkan menikmati berbagai kuliner di seluruh penjuru dunia. Hanya sekali “klik” smarphone maka muncul apa yang diinginkan dan tak pungkiri kuliner tradisional kini tengah bersaing dengan kuliner internasional dalam hal cita rasa maupun penampilan di mata generasi muda. Minat generasi muda sesungguhnya merupakan salah satu unsur penting dalam pelestarian, kebertahanan serta keberlanjutan dari warisan budaya kita. Kuliner tradisonal tak lepas dari warisan budaya yang harus kita jaga dan wariskan ke anak cucu kita.
Masih menurut Sangadji makanan tradisional Maluku bahkan telah mendapatkan pengakuan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Nasional, diantaranya; enbal, gula merah Saparua dan inasua. Tentunya ketiga makanan tradisional ini setelah mendapatkan pengakuan secara nasional. Perlu ada upaya dari kita selaku masyarakat pemiliknya untuk tidak hanya menjaga dalam bentuk aslinya. Mengembangkannya dengan penuh kreatifitas sehingga dapat diolah menjadi hidangan yang menarik. Penampilannya enak serta unik cita rasanya maka tidak perlu diragukan lagi.
Kuliner warisan Maluku dapat bersanding dengan kuliner internasional melalui Workshop Kuliner Warisan Maluku yang diselenggarakan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa-siswi kita tentang makanan tradisonal Maluku. Khususnya Enbal, Gula merah dan Inasua tidak hanya dari aspek kebendaannya tapi juga dari aspek-aspek filosofisnya, kesehatan hingga pengembangannya sebagai produk industri.Pada kesempatan ini saya atas nama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku menyampaikan penghargaan dan terima kasih atas kegiatan ini, semoga kedepan kita bisa terus bersama-sama dalam melestarikan dan mengembangkan Kuliner. Mengakhiri sambutan dan sekaligus membuka Workshop Kuliner Warisan Maluku. Saya berikan apresiasi kepada pemerintah pusat yang sudah begitu mrmperhatikan makanan tradisional. Hadir pada acara tersebut Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Maluku, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku; utusan dari Kepala Dinas Perindustrian danPerdagangan Provinsi Maluku, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku.(MN-02)