Ambon,Marinyonews.com - Gubernur Maluku Drs.
Murad Ismail menyampaikan empat pesan penting saat membuka Festival Seni
Qasidah Tinggkat Provinsi Maluku Tahun 2019 di Gedung Islamic Center, Rabu
(13/11/2019).
Pesan Gubernur ini termaktub dalam sambutan
yang dibacakan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno di hadapan para kafilah dari
kabupaten/kota se-Maluku.
Empat pesan itu, pertama,
perlombaan bernuansa religius ini, janganlah dimaknai sebagai formalitas acara seromonial
belaka, namun sebagai upaya konprehensif dalam rangka pembinaan kerohanian umat Islam khususnya
bagi generasi muda.
“Melalui perlombaan ini akan meningkatkan
pemahaman umat Islam terhadap ajaran-ajaran Islam serta menjadi momentum
strategis untuk membangun semangat ukuwah islamiyah di antara sesama umat
Muslim, disamping dapat meningkatkan ekspektasi masyarakat terhadap seni dan
budaya di maluku,” ujar gubernur.
Kedua, penyelenggraan perlombaan musik
bernuansa Islami seperti seni qasidah yang dilaksanakan ini, serta seni musik
yang bernuansa Islami lainnya, tentunya sangat mendukung Kota Ambon sebagai
Kota Musik Dunia yang sudah ditetapkan United Nations Educational, Scientific
and Cultural Organization (Unesco) beberapa waktu lalu.
Unesco, kata gubernur, merupakan badan khusus
Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bertujuan mendukung perdamaian, dan keamanan
dengan mempromosikan kerja sama antar negara melalui pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan budaya.
Kemudian, pesan ketiga yaitu, seni musik
religius Islam memiliki nilai ganda, yakni sebagai sarana syiar dan dakwah
serta berfungsi sebagai sarana untuk melestarikan kebudayaan yang bernuansa
Islami, sekaligus mentransformasikan nilai-nilai positif kepada masyarakat.
“Pemprov mendukung sepenuhnya upaya-upaya
pembinaan dan penyelenggaraan ajang seni dan budaya bernuasa religius yang
dilaksanakan oleh seluruh pemangku kepentingan sebagai upaya pembentukan
kepribadian anak bangsa da memberikan andil dalam pembangunan sumberdaya
manusia yang berkarakter dan bermartabat,” katanya.
Pesan keempat yaitu, Pemprov Maluku
menyampaikan terima kasih kepada para Ketua DPD Lasqi kabupaten/kota se-Maluku
yang telah mengirimkan kafilah dalam
Festival Seni Qasidah Tingkat Provinsi Maluku tahun 2019.
“Kami percaya dengan kemampuan yang telah
dimiliki Lasqi Provinsi Maluku dan kabupaten/kota se-Maluku akan mampu
mengakomodir, memotivasi dan mengembangkan potensi sumberdaya seniman-seniman
Islami yang religius dan berkualitas,”tandas gubernur.
Sebelumnya di tempat yang sama, Ketua DPW
Lasqi Maluku Hj Widya Murad Ismail saat menyampaikan sambutan mengungkapkan
upaya pembinaa dan pengembangan seni qasidah bukan hal yang mudah apalagi
ketika masyarakat khususnya generasi muda telah bersentuhan dengan era
globalisasi dan moderisasi`
“Namun demikian selaku Ketua Umum Lasqi yang
baru, saya akan berupaya untuk bagaimana Lasqi ke depan makin lebih maju bukan
saja pada aspek prestasi akan tetapi
yang tidak kalah penting adalah untuk membangun karakter generasi bangsa yang
memiliki jiwa kreatif dan inovatif di dalam menghasilkan karya seni dn budaya
yang lebih baik,” ungkapnya.
Ketua PKK Provinsi Maluku ini juga mengatakan
suara atau irama yang merdu saat menyanyikan lagu qasidah akan membangkitkan
gairah hidup untuk bekerja dan berkarya.
Dirinya juga berharap agar melalui seni
qasidah ini dapat berhijrah. Meninggalkan keruntuhan moral dan akhlak,
menyingkirkan gelora kebencian dan kemarahan sesama umat.
“Kita tuntun anak-anak bangsa untuk tetap
beriman dan bertakwa sehingga kita semua mendapat rahmat untuk hidup damai,
adil makmur dan sejahtera dalam semangat hidup orang basudara,” terangnya.
Untuk itu, dirinya mengajak agar pelaksanaan
Seni Qasidah Tingkat Maluku Tahun 2019 ini sebagai era kebangkitan masyarakat
Maluku di dalam mengembangkan seni dan budaya di daerah ini terutama di dalam
menyongsong Lasqi tingkat nasional yang akan dilaksanakan di Kota Ambon tanggal
25 – 30 Noveber 2019.
Widya juga berpesan kepada para peserta lomba
agar tingkatkan sportifitas sehingga festival ini akan menghasilkan para juara
yang berkualias.
“Juga kepada para juri kami harapkan agar
dapat laksanakan tugas dan kepercayaan ini secara jujur, amanah dan bertanggung
jawab,” harapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kementerian Agama
Provinsi Maluku, Fesal Musaad mengatakan sesuatu yang wajar jika hajatan
Festival Seni Qasidah ini difasilitaai oleh pemerintah dan diharapkan ke depan
perkembangan seni musik Islam bisa tumbuh dan berkembang di seluruh pelosok
negeri sebagai kekuatan moral dan spiritual dalam mempertahankan jati diri
orang Maluku.
Apalagi, kata Musaad, di tengah situasi di
daerah ini yang sedang diguncang gempa. Festival Qasidah ini memiliki makna
yang spesial karena dibutuhkan hiburan religi menghadapi semua ini.
“Kita butuh hiburan religi untuk menyegarkan
kembali ikatan tentang kemanusian, ikatan kebangsaan sebagai umat manusia,”
tukasnya.
Festival
yang mempertandingkan delapan kategori perlombaan perorangan dan grup
yaitu Vokalis Anak-anak, Remaja dan Dewasa dan Pop Religi serta Grup Qasidah
Klasik Remaja, Dewasa, Kolaborasi serta
Kontenporer.
Turut hadir pada acara tersebut antara lain
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Maluku, Fesal Musaad, Ketua DPW Lembaga
Seni Qasidah Indonesia (Lasqi) Provinsi Maluku Hj. Widya Murad Ismail, Plt
Sekda Maluku Kasrul Selang, Sekot Ambon A.G. Latuheru, tokoh agama, tokoh
masyarakat serta pimpinan OPD Provinsi Maluku dan Kota Ambon. (MN.01)