Ambon, Marinyonews.com - Mengawali pembukaan Konferensi
Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Maluku ke-XXII, masa bakti 2019-2024,
Wakil Gubernur (Wagub) Maluku Barnabas Nataniel Orno, mengatakan diera
kepengurusan PGRI Maluku yang baru, kedepannya bisa menunjukkan eksistensi dan
peran penting dalam memberikan kontribusi yang berarti bagi penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan daerah, khususnya dalam pengembangan Sumber Daya
Manusia (SDM).
Dimana sebagai organisasi profesi, PGRI tentu harus mampu
menjadi wadah bagi para guru untuk beraspirasi, berekspresi, dan menghasilkan
karya-karya serta pemikiran yang lebih kontekstual dengan tetap berkoordinasi
dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku.
Dalam konteks PGRI, profesionalitas guru Kata Wagub, sebagai
motor penggerak pendidikan, tidak akan dapat berdiri sendiri tanpa didukung
oleh berbagai aspek-aspek lainnya, seperti ketersediaan sarana-prasarana,
program kerja dan perencanaan yang terarah dan terukur, dukungan anggaran, dan
lain sebagainya. Hal inilah yang mesti disikapi secara bijak oleh Pengurus
PGRI.
Dihadapan PB PGRI Pusat dan Pengurus PGRI Maluku, Wagub
bertekad, melanjutkan apa yang menjadi harapan Gubernur Maluku sebelumnya Ir.
Said Assgaff, meletakan batu pertama pembangunan infrastruktur gedung PGRI
Maluku, sehingga hal itu nantinya akan dikoordinasikan dengan Gubernur Maluku
Murad Ismail, guna di dukung dengan alokasi anggarannya.
Sementara itu, Bendahara Umum PB PGRI Pusat H. Basarudin
Thaib mengatakan, konferensi ini dimaksud untuk mengevaluasi berbagai program
dan memilih kepengurusan PGRI yang baru.
"Kita berharap, kepengurusan nanti mempunyai kemauan
dalam memperjuangkan pendidikan yang ada di Maluku serta membangun kerjasama
dengan pemerintah dan perguruan tinggi, dalam menyikapi permasalahan pendidikan
yang selama ini belum bisa terlaksana dengan baik,"tuturnya.
Selain itu, Basarudin, menegaskan hal yang perlu dilakukan
adalah pembenahan keanggotaan dengan baik, sehingga anggota yang terpilih
mempunyai kualitas dan kompeten dalam menjalankan organisasi ini.
"Tak hanya pembenahan juga perlu dilakukan bukan hanya
sampai pada tingkat Kabupaten/Kota, tetapi harus sampai ke tingkat cabang dan
ranting yang ada di Provinsi Maluku."ungkapnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua PGRI Maluku Nizham Idary
Toekan mengatakan, konferensi ini akan berlangsung selama dua hari untuk membahas
program kerja masa bakti 2019 - 2024, kemudian melaporkan hasil kinerja
Pengurus PGRI masa bakti 2015 - 2019 dan memilih Pengurus PGRI yang baru.
Dia berharap, dengan terpilihnya pengurus PGRI yang baru
dapat memberikan nuansa dan energi bagi organisasi profesi guru di Maluku,
sehingga kedepan guru bermartabat, sejahtera, profesional, dan terlindungi
untuk diperhatikan oleh pemerintah.
Disamping itu, Ketua Panitia Konferensi PGRI Maluku Laurens
Makatipu menuturkan, konferensi PGRI ini dilaksanakan setiap lima tahun sekali
dan menetapkan AD/ART untuk lima tahun kedepan.
Dimana peserta yang hadir dalam kegiatan ini berjumlah 142
orang berasal dari Kabupaten/Kota yakni Kota Ambon, Maluku Tengah, Seram Bagian
Barat (SBB), Seram Bagian Timur (SBT), Buru, Buru Selatan (Bursel), dan
Kepulauan Tanimbar. (MN.02)