Komandan Korem 151 / Binaiya, Brigadir Jenderal (Brigjen) Arnold APRitiauw, yang didampingi para perwira KOREM yang salah satunya Kolonel Choky Pesulima katakan.Kemarin diakhir tahun 2020 kita sempat bertemu di Korem 151 Binaiya dan kini diawal kita mesti bertemu lagi, sebagai bagian dar pemerintah untuk memupuk keakraban dengan media baik cetak, elektronik maupun media online.
Kini lokasi yang kira-ambil di Rumah Kopi Tradisional Joas, hari ini Jumat (8/1/2021).Teman-teman semua, Beta Danrem 151 / Binaiya mengucapkan banyak terima kasih atas waktu yang diluangkan untuk acara ngopi bareng. Marilah kita terus bangun kerjasama yang baik antara TNI dengan insan pers yang berada di Maluku dan Kota Ambon
“Kami dan wartawan saling terkait dan saling membutuhkan, olehnya, silaturahmi merupakan aspek penting dalam membangun komunikasi, sekaligus sebagai sarana bertukar informasi yang bermanfaat dalam mempublikasikan berbagai berita TNI,” kata Danrem.Para wartawan yang kurang berarti 40 orang itu sangat merasa bersyukur mendapat perhatian dari pihak TNI melalui Danrem 151 Binaya.
Mewakili pers Ais Fasse wartawan Pelita On Line, sangat terharu dan patut diberikan apresiasi bagi Bung Arnold Ritiauw anak Maluku yang dipercayakan Kasad hadir untuk bangun daerah ini. "Yang kami bangga dengan dirinya sangat rendah hati, selalu merangkul kami, walaupun baru tujuh bulan berada di Maluku namun kami sangat merasa dekat seperti sudah bertahun-tahun", tuturnya.
Selain itu wartawan terlihat orang basudara dari TNI yaitu 16 raja dan Latupatti turut betsama Coffe bareng. Kehadiran mereka menurut Danrem guna memberikan masukan dan saran terkait masalah tanah di Waipia Kabupaten Maluku Tengah. “Saya sengaja menghadirkan 16 raja dan Latupatti dari TNS (Teon, Nila dan Serua), untuk bagaimana mendengar saran dan masukan dari teman-teman wartawan yang terkait dengan masalah batas tanah masyarakat TNS dengan pemilik tanah di emapt negeri yakni, Makariki, Haruru, Sepa dan Amahai, ”tandasnya.
Para raja yang sempat ditemui, sangat berharap pers mengungkapkan suara hati mereka untuk bisa ditahun ini apa yang menjadi gumulan mereka terkait masalah batas tanah dapat terwujud. (MN-02).