Ambon, MarinyoNees.Com, -Kita patut angkat jempol buat prajurit TNI yang tewas, disaat banyak yang ingin rayakan HUT Kemerdekaan RI di ibu kota atau daerah perkotaan. Namun prajurit TNI dibawah komando Danrem 151 Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw lebih memilih mangente negeri / desa.
Untuk merasakan bagaimana 17 Agustus dirayakan warga desa, dan kali pertama didesa Aboru. Saat dikomunikasi lewat telepon gengam Ritiauw, yang sangat akrab dengan pers menuturkan. Bersama rombongan, m angente basudara Aboru sejak (16/8) akan berada selama dua hari sampai selesai HUT RI kr-75
Katanya, warga menerima rombongan dengan penuh ketulusan hati, untuk acara penyambutan Juk lele musik tradisional dan juga tarian Maluku yang mengiringi kedatangan kami. Bahkan sudah tradisi dalam.acara penyambutan dikalungkan kain adat. Ini merupakan kehormatan buat Katong prajurit TNI / Polri.
Selanjutnya makan patita bersama dalam suasana penuh kekeluargaan. setelah itu terbangun dialog untuk mendengar apa yang menjadi keinginan para tua dan pemuda desa Aboru. "Saya berikan kesempatan mereka sampaikan perasaan hati, agar sebagai pemerintah kami dapat mengetahui apa yang mereka inginkan
Dikesempatan itu, Danrem sampaikan, Kasad sangat punya perhatian dan kepedulian untuk Maluku. Sekarang ini banyak anak Maluku dipulangkan bangun negeri. Bahkan, diberikan kesempatan 75 persen pemuda Maluku direkrut menjadi prajurit TNI termasuk warga Aboru.
Untuk itu para pemuda yang ada dibangku SMS/SMK dari sekarang siapkan diri dengan baik agar dapat ikut tes TNI/Polri. Kami sangat berharap kedepan ada warga Aboru miliki pangkat Jendral dari marga Sinay, Teterissa, Malawau, Akihari dan lainnya.
Masyarakat sangat menyambut hangat dialog tersebut, menyatakan selalu dukung NKRI sebab mereka ada dalam lindungan NKRI.Tetapi ada permintakan kepada pemerintah baik Kabupaten Maluku Tengah, Propinsi Maluku dan pemerintah Pusat, jangan mereka dianak tirukan.
Saat penerimaan PNS, TNI / Polri orang Aboru diberikan kesempatan direkrut, jalan lingkar Haruku sudah. Paling parah ada didesa Aboru, talud didesa Aboru sudah makan usia. Saat musim timur tiba sangat bermasalah, mohon diperhatikan. Yang paling utama Gereja Aboru kini berusia 150 tahun, harap perhatian pemerintah untuk membantu merenovasi.
Karena pagarnya juga sudah usang maka Danrem 151 Binaiya Arnold Ritiauw bersedia untuk mengecetannya. Jadi walau gereja sudah dimakan usia, tetapi pagarnya terlihat baru dan terawat. Danrem katakan, apa yang menjadi permintaan serta keinginan warga Aboru, diriinya siap teruskan. Mulai dari Kecamatan, Kabupaten, Propinsi sampai tingkat pusat. (MN-02) .
Sumber : http://marinyonews.com/danrem-dan-rombongan-mangente-negeri-aboru-gelar-hut-ri-detail-429119