Danrem Mohon Maaf Keterlambatan PCR
Ambon,MarinyoNews.Com,- Selaku SatgasPenanganan covid-19 Propinsi Maluku Brigjen TNI Arnold Ritiauw menyatakan, kenapa sampai hasil uji PCR pasien covid selalu terlambat keluar. Hingga mengakibatkan sering terjadinya perampasan jenazah covid-19, oleh keluarga di Kota Ambon, itu lantaran lamanya hasil uji laboratorium pada Rumah sakit. Hal itu disampaikan kepada wartawan disela-sela peninjauan Posko PPKM, bersama Walikota Ambon, Senin (12/7/2021). Diungkapkan, saat ini spesimen pasien covid-19 menumpuk, akhirnya sering terjadi keterlambatan keluarnya hasil uji spesimen tersebut.
“Lanjutnya akibat menumpuknya spesimen yang harus diperiksa oleh laboratorium, membuat waktunya cukup lama, yang tadinya bisa 3 hari, jadi 5 hari, bahkan 7 hari,”ungkap Danrem. Apalagi, saat ini alat laboratorium pada Rumah Sakit Siloam mengalami kerusakan. Sehingga menambah beban terkait uji spesimen untuk mengatasi kami sedang berkoordinasi dengan pihak Unpatti. Agar bisa segera mengoprasikan laboratorium milik mereka. Kemudian RS Bhayangkara juga sampai sekarang kita masih menunggu ijin dari Kementrian Kesehatan. Muda-mudahan bisa menambah,”harapnya.
Sementara terkait RS Lapangan, pihaknya mengaku akan mengaktifkan mobil lapangan, sehingga menambah daya/kekuatan untuk melakukan pemeriksaan lebih cepat. Ditambah untuk fasilitas kantor LPMP dan beberapa tempat yang akan diupayakan untuk bisa menambah. Sebagai anak daerah dirinya sangat bertanggungjawab, sebab sangat tidak tengah melihat sesamanya terpapar hingga sampai ajal menjemput. “Saya dari Satgas Provinsi akan berkoordinasi, karena LPMP itu punya Pempus. Disitu daya tampung 400, tapi diperkecil sekitar 160-170 orang.
"Karena kalau isloasi tidak mungkin satu kamar 4 orang, tapi sekarang Asrama Haji sudah siap, kemudian kantor PPSM, dan nanti disiapkan Balai Diklat Pertanian juga,”jelasnya. Terkait itu semua Ritiauw mengingatkan warga pendatang dari Kabupaten, seperti Malteng, agar menunjukan kartu vaksin jika memasuki wilayah Kota Ambon. Jika alasannya belum divaksin, maka warga dapat melakukan vaksinasi gratis di RS Umarella Tulehu. Warga Malteng yang diluar Pulau Ambon, Lease, setiap kali masuk Ambon, harus menggunakan kartu vaksin. Kalau yang belum, bisa melakukan vaksin di RS Umarella di Tulehu setiap hari melayani 300 orang untuk divaksinasi. Setelah divaksin baru boleh masuk Kota Ambon.
Dia juga berpesan, agar masyarakat tetap mengenakan masker, karena vaksin bukan berarti bebas covid.
“Minimal kita tidak menulari ke orang lain, jadi masyarakat agar tetap patuh kepada protokol kesehatan,”pintanya. (MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/danrem-mohon-maaf-keterlambatan-pcr-detail-436509