Ambon,MarinyoNews.Com,–Fanrem 151 Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw menuturkan Danrem, warga kota Ambon harus terus Waspada, musim hujan dikota Ambon dengan intinsitas tinggi masih terus berlanjut. Dalam bulan ini dalam waktu dua Minggu hujan hingga mengakibatkan banjir terjadi dua kali dan yang paling parah minggu (11/7) sore sampai malam. Hujan mengguyur kota Ambon tidak ada hentinya dengan curah yang sangat lebat, menyebabkan sejumlah wilayah ditimpa bencana banjir dan longsor.
Lanjutnya, banyak kawasan terparah ada pada Kecamatan Sirimau pada permukiman padat penduduk di Desa Batu Merah, seperti Batu Merah Asrama, gang Banjo, RT 002/RW 016, kampung Rinjani Kelurahan Waihoka, pulugangsa, tanah tinggi kelurahan Uritetu. Tantui, tanah rata, sejumlah lokasi di kecamatan Sirimau Serta Kecamatan Baguala Gang Cokro Desa Waiheru, Desa Passo, Hunuth, Hatiwe Besar serta sejumlah lokasi lainnya di kota Ambon
Dari pantauan media ini, sejak minggu sore hujan telah turun deras dan telah mengenangi halaman rumah-rumah warga sampai malam hari. Saat disampaikan ke Danrem, kembali dimintakan Basudara semua yang tinggal di lereng gunung dan bantaran sungai selalu waspada. Karena hujan tidak henti itu pertanda pasti bisa terjadi bencana. Terlihat dilapangan air semakin meluap setinggi pinggang orang dewasa hal itu terjadi sekitar pukul 20.00 WIT. Air fisungai tidak mampu menampung debit air yang cukup tinggi. Selain itu dari informasi yang diterima sungai Ahuru sudah tertutup material pasir dan batu akibat proyek pengerjaan DAS oleh Balai Sungai, Kementrian Pekerjaan Umum.
Akibatnya banjir masuk dirumah-rumah penduduk, kami sudah berkordinasi dengan pihak terkait agar, mereka bisa mengeruk sungai ini agar saat musim penghujan tidak lagi masuk ke permukiman kami.
Sungai itu sekarang sudah mulai sejajar dengan talud akibat tertutup material pasir dan juga tanah. Mereka berharap, Pemerintah segera menindaklanjuti permintaan mereka, agar kedepan bisa langsung mengeruk material di dalam sungai.Selain Kelurahan Waihoka, banjir juga merendam permukiman warga di kawasan Batu Merah Asrama TNI. Air merendam permukiman warga setinggi pinggang orang dewasa. Banjir di lokasi ini juga berasal dari luapan sungai Way Batu Merah, yang hulunya berasal dari sungai Ahuru.Kawasan Batu Merah asrama merupakan langganan banjir jika datangnya musim hujan.Akibat banjir, sebagian warga harus mengungsi ke tempat aman, seperti masjid, sekolah, dan juga rumah kerabat mereka yang aman.
Selain banjir yang mengepung pemukiman warga, bencana lainnya yang terjadi adalah longsor dan pohon tumbang. Sebuah rumah di dekat sungai air besar halong juga ikut longsor dan ambruk. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu luapan Air sungai Menggerus tembok penahan jembatan hingga Ambruk. Hingga saat ini belum diketahui data jumlah bencana yang terjadi di kota Ambon hingga, senin (12/7) dini hari.Titik-titik lokasi Banjir di Ambon saat ini yang terparah ada pada kecamatan Sirimau, kecamatan Baguala.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/danrem-warga-ambon-harus-terus-waspada-detail-436504