Ambon, MarinyoNews.Com, - Gubernur Maluku, Murad Ismail, mengapresiasi inisiatif yang diprakarsai oleh Kelompok Pecinta Alam (KPA) Perhimpunan Kanal Maluku, yang sudah ketiga kalinya menyelenggarakan Malam Anugerah Hijau Kanal Rupidara. Kegiatan dua tahunan ini adalah penganugerahan dan apresiasi kepada sejumlah pihak yang dinilai berjasa bagi lingkungan hidup di Provinsi Maluku, baik secara individu, komunitas, lembaga non pemerintah, musisi hingga pers.
"Saya mengapresiasi inisiatif yang telah diprakarsai Perhimpunan Kanal Maluku karena telah mengambil peran sebagai lembaga lokal yang mengapresiasi para pegiat dan pejuang lingkungan di Maluku," kata Gubernur. Melalui sambutannya yang dibacakan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Kasrul Selang, Ballroom Swiss-belhotel Ambon, Minggu malam (30/5). Dikatakannya, bila secara nasional ada penghargaan di bidang lingkungan hidup yakni Kalpataru.
Maka secara lokal di Maluku ada Anugerah Hijau Kanal Rupidara, nama Rupidara sendiri diambil dari tokoh perintis lingkungan di Pulau Kisar, Maluku Barat Daya, Rudolf Rupidara.Karena penghargaan yang diberikan penghargaan Kalpataru oleh Pemerintah Indonesia, ditahun 1981. "Pada kesempatan ini, saya mau mengucapkan selamat dan sukses kepada penerima Anugerah Hijau Kanal Rupidara tahun 2021. Semoga semakin memotivasi saudara-saudara sekalian untuk meningkatkan dan mengabdi pada kesempatan upaya pelestarian alam dan lingkungan hidup. Kiranya apa yang telah Anda lakukan dan raih ini, dapat menginspirasi masyarakat lainnya," harap Gubernur.
Di banyak kesempatan, lanjut Gubernur, dirinya selalu menyampaikan bahwa tugas seorang kepala daerah itu ada dua plus satu.Pertama, seorang kepala daerah harus mampu mengentaskan kemiskinan, kedua, seorang kepala daerah harus dapat mensejahterahkan rakyatnya. "Sementara plus satunya, seorang kepala daerah harus menjaga dan mempertahankan sumberdaya alam yang ada. Agar dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh menciptakan saat ini, dan juga dapat dinikmati oleh menciptakan yang akan datang," tandasnya.
Lebih lanjut, Brimob Polri Mantan Komandan Korps itu mengatakan, konsep pembangunan berkelanjutan atau pembangunan berkelanjutan yang esensinya respek terhadap masalah kelestarian alam dan lingkungan hidup. Ternyata sudah lama dipraktekkan oleh masyarakat adat di Maluku, yakni melalui Sasi. "Sistem Sasi merupakan tradisi masyarakat di Maluku untuk menjaga hasil-hasil dari potensi alam, baik di darat maupun di laut. Selama jangka waktu yang telah ditetapkan, peran Sasi ini dapat mendukung sumber daya alam yang ada akan terus tumbuh dan berkembang demi kelestariannya bagi generasi berikut . Jadi sistem Sasi ini sesuai dengan konsep pembangunan berkelanjutan," jelasnya.
Sementara itu, Anugerah Hijau Kanal Rupidara 2021 diberikan kepada tiga tokoh dan dua organisasi/komunitas.Untuk kategori Jurnalis Pro Lingkungan, penghargaan yang diberikan kepada jurnalis Nurdin Tubaka (Mangobay Indonesia), kategori Pejuang Lingkungan yang diberikan kepada Magafira Ali, sedangkan kategori Lifetime Achievement (penghargaan hidup) yang diberikan almarhum Prof Dr rer nat Ir Abraham Seumel Khouw M.Phi. Penghargaan yang sama juga diberikan kepada Moluccas Coastal Care (MCC) untuk kategori Komunitas Peduli Lingkungan.
Sedangkan pada kategori Lagu Advokasi Lingkungan, penghargaan diberikan kepada komunitas Molukka Hiphop Community (MHC) untuk lagu Save Aru. Ketua Umum Perhimpunan Kanal Maluku, M. Azis Tunny, menyebutkan, penetapan kelima penerima Anugerah Hijau Kanal Rupidara 2021 ini dilaksanakan melalui tertutup. Tim yang membentuk Perhimpunan Kanal Maluku melakukan seleksi dan penilaian ketat, sampai penetapan akhir. “Tahun ini, kami punya kategori baru yakni lagu advokasi lingkungan. Sedangkan penghargaan untuk media yang pro lingkungan, kali ini diberikan kepada jurnalis, bukan media, ”jelasnya.
Sebelum ini, Perhimpunan Kanal Maluku sudah dua kali memberikan penghargaan kepada para pegiat dan pejuang lingkungan, baik individu maupun lembaga.Anugerah Hijau Kanal Rupidara II tahun 2018 diberikan kepada Gerakan Save Aru Islands, Harian Kabar Timur, Komunitas Green Moluccas, dan penghargaan Livetime Achievement diberikan kepada Yanes Balubun.
Pada Anugerah Hijau Kanal Rupidara I tahun 2014, penghargaan yang diberikan kepada Eliza Kisya, Dominggus Sinanu, Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Wilayah Maluku, dan kategori media yang diberikan kepada LKBN Antara. Selain penyerahan Anugerah Hijau Kanal Rupidara, juga diserahkan hadiah kepada 10 karya puisi terbaik bertemakan lingkungan hidup yang diselenggarakan Perhimpunan Kanal sebelumnya. Total 89 karya puisi yang mengikuti lomba ini dibukukan dalam antologi puisi lingkungan hidup berjudul "Nyanyian Burung Kasturi".
"Kami bangga karena di tengah-tengah kehidupan saat ini dengan tantangan yang luar biasa, ada bapak, ibu, adik-adik yang berjuang tanpa publikasi, tanpa pamrih, dan juga tanpa harapan penghargaan. Ini yang kami apresiasi. Jangan sampai kita meninggalkan air mata untuk kita anak cucu, tapi kita tinggalkan mata air buat anak cucu," kata Sekda Maluku, Kasrul Selang saat me-launching buku antologi puisi "Nyanyian Burung Kasturi".Hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat di daerah yakni Sekretaris Kota Ambon, Direktur Binmas Polda Maluku, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku, dan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Maluku. Hadir pula para aktivis dan pegiat alam dan lingkungan dari Komunitas Pecinta Alam, Mapala, dan Sispala. (MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/gubernur-sistem-sasi-sejalan-dengan-konsep-pembangunan-berkelanjutan-detail-435725