AMBON,MARINYONEWS.COM,-Bupati Maluku Tenggara M Thaher Hanubun, selesai peroleh DIPA tahun 2023 yang diserahkan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail. Berlangsung di lantai tujuh kantor Gubernur, saat disapa awak media, bapa yang sangat akrab dengan pers itu menyatakan. Pers tolong sampaikan yang pertama-tama selaku bawahan Gubetnur didaerah, saya mengucapkan berterima kasih banyak kepada pa Gubernur Maluku Murad Ismail yang sangat mempedulikan keberadaan kami di 11 Kabupaten/Kota di Propinsi Maluku, lebih lagi Malra, di tahun 2023 memperoleh DAK lebih besar dari Kabupaten/Kota Lainnya. Sebutnya pimpinan nomor satu di Maluku merupakan pimpinan yang penuh tanggungjawab hingga saya patut memberikan apresiasi yang tinggi kepada pa Gubetnur.
Disebutkan mengenai penataan Malra, Kota Langur yang dipimpinnya, ditahun 2022 itu sangat konsentrasi untuk menata dari desa haru bersinar agar masyarakat dapat hidup damai. Kini masyarakat desa telah menikmati air bersih, listrik 24 jam nyala, pembangunan jalan sudah terealisasu. Dengan demikian ditahun 2023 adalah bagaimana buat pemulihan ekonomi masyarakat. Karena itu paling penting sesuai arahan dari bapak Presiden kita Djoko Widod yang disampaikan Pa Gubernur Maluku Murad Ismail. Selain itu yang mesti jadi perhatian saya, harus membangun Kota Langgur supaya saat teman teman media turun paling tidak ada sesuatu yang baru dari Kota Langur.
Seandainya semua sudah berjalan baik maka dengan sendirinya ketahanan pangan kita pasti akan berjalan baik dan itu komitmen untuk kesejahteraan masyarakat. Hanya harus disampaikan ada hal yang agak aneh dan mengganja di mana Maluku Tenggara mulai tahun 2020 dan 2021, oleh tim penegndalian inflasi daerah peroleh nilai yang terbaik untuk Indonesia Timur. Hingga di Jakarta melalui Presiden, Menko Perekonomian memberikan penghargaan kepada Maluku Tenggara sebagai tim pengendali inflasi terbaik di Indonesia.
Namun anehnya oleh Badan statistik Maluku mereka memasukkan data yang lain sehingga Dana transfer tidak masuk ke Maluku Tenggara tetapi ke kota lain. Jadi saya hanya ingin menyarankan Statestik, tolonglah bekerja dengan profesional. Statistik xebagai lembaga besar harus betul betul jeli sebagai tim inflasi daerah. Jangan ambil data di tempat tetapi kasih naik nama yang lain dan mereka yang kebagian maharnya sedangkan kita harus telan pil pahit.. Sebagai kepala daerah hal ini harus saya sampaikan karena kami harus mendapatkan hak kami terkait dengan penilaian tersebut.
Sebagau Bupagi Malra saya sangat kecewa untuk itu perlu disampaikan agar mendapatkan penjelasan dari Kepala Statistik Provinsi Maluku. Sembari menyampaikan terima kasih kepada Presiden dan Menko Perekonomian telah mengambil datanya bahkan saya telah di uji. Tapi hasilnya bukan saya yang terima tetapi pihak lain yang ambil, sekali lagi harap ada penjelasan dari Statistik. Sembari diuraikan lagi soal WTP bukan 5 kali sudah 6 kali berturut-turut kami memperolehnya dan peroleh hal itu dimana strategi sebagai kepala daerah harus turun ke lapangan.
Agar tahu persis apa yang terjadi kalau misalkan kita di belakang meja mana tahu pelaksanaan dilapangan. Jadi itulah strategi yang saya jalankan sebagai bapanya masyarakat Malra, selain itu ada langkah lain yang pertama kepada tim anggaran realisasinya bagaimana. Terus mengawasinya itu perlu supaya apa-apa dan menyerap aspirasi dari masyarakat itu sendiri. Sehingga pelaksanaannya ketika diajukan ke Jakarta melalui Gubernur Maluku itu benar-benar memahami apa yang menjadi kebutuhan kami.
Menyangkut semua progres di Maluku Tenggara, mengakhiri bacarita dengan pers dihalzm kantor Gubetnur menuturkan. Nah itu menyebabkan sehingga Malra lebih tinggi dari daerah lain termasuk tahun 2023, DAK fisik itu hampir 231 miliar. Artinya dibandingkan dengan seluruh kabupaten/kota yang ada di Maluku, Malra lebih tinggi. Hanya yang perlu diterapkan dan paparan lapangan yang harus benar kalau tidak juga itu repot untuk tahun 2023.(MN-02)))