HASANUSI : CUCI NEGERI SOYA TRADISI ADAT PATUT DIPERTAHANKAN/ DILESTARIKAN

HASANUSI : CUCI NEGERI SOYA TRADISI ADAT PATUT DIPERTAHANKAN/ DILESTARIKAN

AMBON,MARINYONEWS.COM,-Propinsi Maluku sangat miliki banyak  destinasi/kebudayaan yang tersebar di 11 Kabupaten Kota. Dan itu sangat mendapat perhatian Dinas Pariwisata Propinsi Maluku dibawah kepemimpinan Affandi Hasanusi. Salah satunya yang ada dijantong kota Ambon tepatnya Negeri Soya. "Cuci  Negeri Soya", dimana adat cuci negeri ini  sudah berlangsung sejak dulu kala dizaman para leluhur. Dan kini tetap dipertahankan oleh generasi penerus yang ada sampai sekarang. Sehingga  setiap   tahun acara  unik itu oleh warga Negeri Soya terus dijalankan yaitu Tradisi "Cuci Negeri". Kegiatan ini merupakan satu tradisi yang sudah mendarahkan daging berlangsung turun-menurun. 

img-1670667859.jpg

Tradisi itu dipertahankan karena miliki   makna yang artinya membersihkan diri dari segala yang bersifat negatif dan itu dijalankan secara gotong royong dalam membersihkan negeri. Terkait dengan "Cuci Negeri"  Sekretaris Desa Negeri Soya Melky Soplanit, pada Jumat (09/12/22) menuturkan.  Tradisi cuci negeri Soya merupakan rangkaian acara adat  mengawali pembersihan negeri selanjutnya naik ke Gunung Sirimau. Buat upacara adat cuci negeri, cuci air (Wai Werhalouw dan Unuwei).

img-1670668018.jpg

"Setelah itu   Masuk kain gandong yang merupakan tradisi dan  berlangsung turun-temurun dengan melibatkan masyarakat negeri Soya kecamatan Sirimau Kota Ambon. Lanjutannya "Pelaksanaan dari cuci negeri untuk memelihara budaya adat, serta tampilkan nilai-nilai positif pada setiap generasi. Sembari menyebutkan acara adat cuci negeri dilaksanakan tiap tahun  pada minggu ke 2 bulan Desember", jelas Splanit. Menyambut budaya "Cuci Negeri Soya", yang merupakan destinasi/kebudayaan  Maluku, Kadispar  Provinsi Maluku Affandy Hasanusi, S.STP, M.Si sangat berikan apresiasi.

img-1670668385.jpg

Dirinya menyatakan,  Tradisi cuci negeri Soya sebagai salah satu peninggalan budaya dari para leluhur yang harus dipertahankan dan  dilestarikan. Sebab warisan sejarah yang setiap tahunnya dilaksanakan oleh masyarakat negeri Soya memiliki keunikan dan sebagai peninggalan sejarah di tanah Raja-raja. “Cuci Negeri" Soya adalah budaya kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan digalakan yang mana hal itu sangat mendapat respon positif dari Gubenur Maluku Murad Ismail.” ungkap Afandy Hasanusi, S.STP, M.Si. 

img-1670668448.jpg

Sebut lagi kini negeri Soya juga sudah ditetapkan sebagai salah satu dari 10 desa wisata berbasis musik di Kota Ambon, karena lokasinya cukup dekat di pusat kota Ambon. Dimana dari sana banyak musik tradisional yang kini oleh Gubernur Maluku Murad Ismail harus terus dikembangkan. Sebab kota Ambon ibu kota Propinsi  merupakan kota musik dunia. "Pa Gubernur sangat peduli terhadap berbagai kebudayaan Maluku dimana harus terus dikembangkan. Selain itu pa Gub  yang miliki kegemaran bermusik memberikan perhatian besar untuk berkembangnya adat yang disusupi musik tradisional”, ujarnya.

img-1670668903.jpg

Mengakhiri bicangnya dengan media ini Kadispar berujar, menyangkut destinasi/kebudayaan di Maluku semua itu sangat  menjadi perhatian orang nomor satu di  Maluku. Beliau terus berusaha agar destinasi/kebudayaan Maluku menjadi perhatian dunia nasional dan internasional. Sebab aya yang dimiliki Maluku merupakan kekayaan alam yang penuh pesona turut bersaing dengan propinsi lain di Indonesia

img-1670673793.jpg

img-1670673879.jpg

(MN-02)

Sumber : http://marinyonews.com/hasanusi-cuci-negeri-soya-tradisi-adat-patut-dipertahankan-dilestarikan-detail-445820