Ambon, Marinyo News.com – Guna mengetahui sejauhmana proses pembangunan Bendungan Waeapu Kabupaten Buru, Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku bersama Kapus Bendungan, Kementerian PUPR, Balai Wilayah Sungai Maluku serta Bidang Sumber Daya Air, melakukan kunjungan langsung ke Bendungan Waeapu Senin (11/02/2019).
Dari hasil kunjungan pada proyek multiyears sebesar 2,175 Triliun tersebut, kini telah dilaksanakan pembangunan akses jalan masuk sepanjang 2,3 Kilometer, ditambah dengan pelaksanaan Clearing pada lokasi bendungan.
“Sementara baru kegiatan yang dilaksanakan dan kedepan akan ada kegiatan untuk penggalian terowongan untuk bendungan tersebut dan dilanjutkan pada tubuh bendungan,” Demikian disampaikan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Maluku Ismail Husemahu kepada wartawan Rabu (13/02/2019) di Lantai II Kantor Gubernur Maluku.
Dijelaskan Husemahu, lahan pembangunan Bendungan Waeapo sebagian besar berada pada lokasi Hutan Lindung, namun mengingat masyarakat adat sudah lama bermukim dilokasi tersebut, sehingga perlu ada upaya ganti rugi, meskipun Diakui orang nomor satu di jajaran Dinas PU Maluku, kini pihak pelaksanan pekerja telah melaksanakan pembangunan Rumah Adat (Baileo), sesuai permintaan masyarakat adat setempat.
“Karena ini hutan lindung tentunya ada imbalan untuk masyarakat adat, dan saat ini pihak pelaksana pekerja sedang membangunkan Baileo adat yang diminta masyarakat adat,” Ungkap Husemahu.
Terkait dengan Analisa Dampak Lingkungan (Amdal) Menurut Husemahu, Amdal untuk pembangunan Waeapu sudah ada seiring dengan dikeluarkan ijin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup
Olehnya Lanjut Husemahu, dengan dilaksanakan pembangunan Bendungan Waeapu di Pulau Buru, diharapkan dapat mendukungan produktifitas irigasi yang berdampak pada peningkatan produktifitas padi di Provinsi Maluku, sebagai pengendali banjir mengingat Waeapu dan Mako ketika masuk musim penghujan sering dilanda banjir, menghasilkan tenaga listrik kurang lebih 2x4 Mega serta dapat menjadi daerah wisata,” Harap Husemahu (MN.01)