AMBON,MARINYONEWS.COM,-Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku DR Ilham Taud, pada Rabu (30/11/22) mengikuti Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2022 yang dilaksanakan di Hotel Santika. Pertemuan ini merupakan Puncak High Level Event Bank Indonesia dengan agenda Utama PTBI yang merupakan aspirasi pandangan Bank Indonesia terhadap kondisi perekonomian nasional. Dimana melihat tantangan yang dihadapi dan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan. Pada acara akbar itu Dinas Pertanian Provinsi Maluku dibawah kepemimpinan DR Ilham Tauda peroleh Penghargaan dari Bank Indonesia.Dikarena sebagai Mitra Pengendalian Inflasi Terkolaboratif Wilayah Provinsi Maluku Tahun 2022 pada Kategori Pemerintah Daerah.
Penyerahan prestasi Distan diberikan oleh Deputi Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku. DR Ilham Tauda yang beberapa bulan kemarin ditunjuk Gubernur Murad Ismail untuk jabatan Kadis Pertanisn sangat benar, benar-benar menjalankan tanggung jawab dengan sangat baik. B erbagai kebijakan pimpinan untuk membangun Pertanian benar-benar dijalankan demi kesejahteraan bagi semua yang memiliki hubungan dengan Pertanian. Kerja keras diakuinya karena bantuan staf dan itu semua tidak sia-sia kemajuan sektor pertanian sangat signifikan. Hingga sampai ke provinsi pemerintah Maluku, dikarenakan berbagai inovasi dan modifikasi yang dilakukan selama ini. Masing-masing Gerakan tanam Cabai dan Bawang di Kabupaten/kota tekan Inflasi.
Launching PELITA Si TANI (Strategi Pelibatan Stakeholder Dalam Optimalisasi Pembiayaan Petani) di Provinsi Maluku. Serta berbagai variasi di sektor pertanian didaerah ini yang mulai menunjukkan hasil ditingkat petani. Dengan berbagai hal yang didapatkan Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutanya yang disampaikan Penjabat Sekda Maluku, Sadli Ie menyatakan. Sangat bersyukur atas terselenggaranya pertemuan BI tahun 2022 tersebut sebagai salah satu forum yang baik, penilaian perkembangan perekonomian khususnya di Provinsi Maluku, sepanjang tahun 2022. Selain itu prospek perekonomian tahun 2023 mendatang. Kira-kira bisa lebih berproses lebih baik,” kata Gubernur.
Lanjut orang nomor satu didaerah ini sesuai tema “Sinergi dan Inovasi Memperkuat Ketahanan dan Kebangkitan Menuju Indonesia Maju”. Menjadikan suatu hal yang relevan dalam situasi pemulihan ekonomi, s ebutnya, pertumbuhan ekonomi Maluku kini meningkat, perlu didukung sinergi yang kuat dari seluruh pihak. Baik pemerintah daerah, dunia usaha, akademisi, dan pihak-pihak lain. Agar mencetuskan inovasi dan terobosan baru itu dapat memaksimalkan momentum pertumbuhan yang telah tercapai guna mencapai visi pembangunan Maluku. Yakni Maluku yang terkelola secara jujur, bersih dan melayani, terjamin dalam kesejahteraan dan berdaulat atas gugusan Kepulauan.
“Seiring dengan pemulihan pasca Pandemi Covid-19, ekonomi Maluku, menunjukan pertumbuhan perekonomian yang signifikan. Berdasarkan rilis BPS, pada triwulan III-2022, EKONOMI Maluki mencatat pertumbuhan sebesar 60 persen (YoY). Ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen (YoY). Di sisi lain, jelas dia,tingkat Inflasi pada bulan Oktober 2022 tercatat sebesar 6,49 persen (YoY), lebih rendah dari angka inflasi September 2022 sebesar 6,89 persen (YoY). Meskipun, terang dia, masih melampaui target yang ditetapkan sebesar 3 persen+1 persen, namun perkembangan Inflasi mulai melanda seiring dengan upaya pengendalian yang dilakukan oleh Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku.
Stabilitas keuangan daerah juga kami perhatikan dengan baik, dengan rasio-rasio perbankan yang terjaga seperti hukuman kredit korporasi dan UMKM yang tumbuh positif, dan rasio kredit macet (NPL) yang terjaga. Stabilitas tersebut juga didukung oleh program elektronifikasi daerah yang semakin masif, baik dari penambahan jumlah Merchant dan user Qris ditingkat ritel, maupun penerapan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah ditongkat pemerintah daerah. Dia mengaku, saat ini pemulihan kondisi pandemi Covid-19, semakin membaik, hak ini merupakan hasil dari upaya seluruh elemen masyarakat. B erbagai upaya yang selalu dilaksanakan dalam rangka memaksimalkan momentum pertumbuhan yang telah terjadi.
“Upaya- upaya ini, pemancingan dari beberapa indikator yang umumnya sering kita jumpai, antara lain penawaran dana PEN serta insentif fiskal yang terus digulirkan dan realisasi belanja perlindungan wajib sosial yang disinegikan dengan kegiatan TPID seperti operasi agar, untuk mengurangi tekanan harga,”terangnya. Hubungan dengan itu, pertemuan tersebut, ada beberapa hal yang perlu saya sampaikan. Pertama melanjutkan sinergi dalam upaya pengendalian inflasi TPID Provinsi Maluku, dapat dicapai melalui koridor TPIDxbaik ditinfkat Provinsi maupun kabupaten dan kota di Maluku. Kedua, ikut aktif mengembangkan sektor industri-industri baru, dan juga Umum untuk meningkatkan tingkat PDRB yang semakin tinggi. Ketiga, optimalisasi alokasi dana 2 persen DTU untuk pengendalian Inflasi.
Keempat, optimalisasi daya stok dan harga bahan pangan di wilayah Maluku. Kelima, meningkatkan produksi bahan pangan pokok lokal, untuk mengurangi ketergantungan pada daerah lain. Keenam, mendorong percepatan dan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah, khususnya melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digilisasi Daerah (TP2DD) baik ditingkat Provinsi maupun kabupaten dan kota di Maluku, melalui kegiatan high level meeting pemerintah provinsi Maluku, workshop dan FHD (focus group discussion). Ketujuh, memdorong berkembangnya ekonomi digital di Maluku. Salah satunya, melalui pengembangan Qris yang telah mencapai lebih dari 40.000 merchant hingga saat ini. “Sebagai penutup, saya mewakili masyarakat penangkapan Provinsi Maluku, menyampaikan banyak terima kasih, khususnya kepada kantor perwakilan BI Provinsi Maluku, beserta semua pihak yang mendukung upaya pemulihan ekonomi melalui berbagai upaya yang telah dilakukan,” jelasnya.(MN-02)