Ambon,MarinyoNews.Com -Kepala Bidang Pembinaan SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsu Maluku Ibu Anisah SP, Senin (07/11/22) kepada media diruang kerjanya menuturkan. baru saja kembali lakukan pemantauan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, sangat sedih dan prihatin serta mengharuhkan karena desa Abad di Kecamatan Warlabobar sampai hari ini belum ada listrik. Padahal sekarang ini siswa SMK proses pendidikannya sangat membutuhkan listrik. Sebab berkaitan dengan ITI, ini merupakan kendala besar yang harus menjadi perhatian pemerintah setempat.
Menyangkut masalah itu, dirinya dilaporkan telah melaporkan ke kepala Dinas dan pasti akan membahas pimpinan Gubernur Maluku Murad Ismail. Lanjutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku, di bawah kepemimpinan Plt DR Insun Sangadji sangat memberikan perhatian pada visi dan misi Pa Gubernur. Yang mana Pendidikan harus terkelola dengan baik dan seluruh masyarakat Maluku mesti dapatkan Pendidikanyang layak, hingga Dikbud sangat genjar turun ke berbagai kabupaten kota. Tujuan untuk melakukan perubahan dibidang pendidikan dan juga melakukan minitoring terhadap bantuan pusat (Kemendikbud) yang disalurkan Dinas pada jenjang SMA/SMK.
bercerita tentang pengalaman sangat penuh haru dan juga tertantang tu kala menuju desa Abad, kapal dilautan lepas yang penuh tantangan, saat mengunjungi desa tersebut. SMKN 3 Abad dapat bantuan cukup banyak ada ruang praktik siswa untuk kompetensi air payau dan laut, ruang kelas. Semuanya sementara dalam proses pembangunan dan Kabid SMK salut dengan sekolah tersebut, walaupun jauh dari kasat mata tetapi kerja sesuai aturannya. Itu suatu nilai tambah yang harus dipertahankan, "Saya merasa senang tidak sia-sia memantau di tempat-yang belum pernah bahkan tidak pernah terbayangkan ada disitu", tuturnya.
Sangat bangga warga desa penuh kesopanan dan pertemuan sebagai tamu harus terlebih dahulu terlebih dahulu menegur, tapi sebaliknya mereka lebih dulu menyapa dengan penuh kekeluargaan. itu umat mereka di dalam lingkungan Gereja, sebagai umat beragama. Namun hanya sangat sayang desa tersebut dari Indonesia merdeka sampai hari ini belum memiliki listrik mereka menggunakan ganzet setiap hari. Hal itu terjadi juga di Tual desa Tayando sudah ada listrik namun menyala dari jam 18.00 WIT dan padam pukul 06.00 WIT.
Kembali ke desa Abad disana tidak ada kendaraan yang ada walaupun hanya kendaraan godaan dua.Sebutnya kembali pulang tim dihajar ombak habisan-habiskan sampai basah seluruh tubuh tapi Alhamdulillah Tuhan menjaga dengan selamat, sangat bersyukur atas perlindungan Allah. melihat segala kelebihan dan kekurangan masyarakat disana, paling penting listrik sebagai suatu kebutuhan mendasar. Jadi mohon perhatian pemerintah setempat untuk dapat berkomunikasi dengan pimpinan sehingga keinginan warga tetjawab.
M elalui Bupati listrik boleh masuk disana, sembari sebutkan tidak hanya disana di Yamdena juga sudah masuk tapi mulai nyala pukul 18.00 WIT padam 06.00 WIT. Padahal SMK itu sangat membutuhkan listrik sesuai dengan program keahlian mereka di bidang perikanan untuk proses budidaya ikan hias dan juga keahlian lainnya. Selain itu ibu yang selalu penuh senyum sebut masih ada lagi jalan yang lebih jauh untuk menuju SMK, makan waktu dua hari itu ada di SBT tepatnya . Namun saya belum sampai disana, disana juga tidak ada alat penerangan listrik.
Sembari menambahkan, bidang kehadiran Dikbud dalam hal ini SMK juga Anda dapat mempermudah pelaksanaan bantuan dana BOS tahap kedua.mengumpulkan para kepala sekolah SMK buat pendampingan untuk proses penyelesaian dana BOS, karena memang belum ada yang menyelesaikan laporan tahap dua. Hingga dibantu orang inspektorat maka semuanya boleh berjalan dengan baik pada SMK Imakulata (Khatolik), SMK N 5 di Arui dan SMK 3 Abad semua boleh selesai tinggal XMKN 6 yang ki i lagi berproses di Dikbud.(MN-02)