AMBON,MARINYONEWS.COM,-Setiap tahun proses penerimaan siswa baru di beberapa sekolah selalu jadi masalah, karena animo peserta didik dari SMP ke SMA sangat besar. Sebut salah satunya SMA N 11 yang dipimpin La Ima Kampono, kemarin Selasa (13/07/22) saat media jumpai Kepsek diruang kerjanya. Bapa yang sangat akrab dengan wartawan ini pun menceritakan suka duka proses penerimasn siswa baru tahun ajaran 2022-2023. Sebutnya siswa yang mendaftar sebanyak 579 dan sesuai Juknis dari Dikbud yang diterima 360 peserta didik, hingga ada ratusan lebih harus tidak diterima.
Menyangkut hal itu kepsek Kampono menyatakan, selalu merasa prihatin karena animo masuk sekolah cukup banyak.Tetapi kita terbatas dengan daya tampung dimana ruang kelas hanya bisa menampung sesuai Juknis 360 siswa. Hingga kita berharap peserta didik dan orang tua yang ingin dididik pada SMAN 11 tapi tidak bisa diterima kami mohon maaf. Dan kirinya secepat mencari sekolah lain agar siswa mendapatkan pendidikan untuk masa depan mereka.
Lanjutnya apa yang kami jalankan pada penerimasn siswa baru dimonitoring oleh Dikbud karena Dikbud juga dimonitoring dari pusat.Disebutkan ibu Kadis Insun Sangadji juga sangat prihatin dengan kaadaan ini, karena tidak dapat membendung minat peserta didik untuk pilih sekolah. Yang pasti beliau harapkan kami dapat jalankan tugas sebaik mungkin, karena Arahan dari pimpinan nomor satu di Maluku Pa Murad Ismail seluruh peserta didik di Maluku pada tingkat SMA/SMK haru dapat pendidikan.
Lanjutnya pada Senin (11/07/22) telah berlangsung MPLS yang diikutki 360 siswadan akan berlangsung selama tiga hari. Dimana pada kegiatan tersebut peserta didik baru diberikan pengenalan berbagai hal yang berkaitan dengan pendidikan. Lebih lagi tentang tata krama yang mesti jadi perhatian sebab itu bagian dari pendidikan karakter yang mesti dipatuhi para suswa. Sembari sebutkan, bersamaan dengan MPLS SMA N 11 juga merayakan hari raya Idul Adha dengan menyembelih 3 ekor sapi.
Untuk dibagikan kepada para siswa yang membutuhkannya, warga seputaran dan dewan guru. "Pembagian kurban tersebut ada sekitar 200 yang mendapatkannya, yang paling diutama diberikan bagi siswa miskin", ujarnya.