Kurangnya Sertifikasi, Dirgen Bina Konstruksi Kementrian dan PUPR RI Gelar Uji Kompetensi dan Sertifikasi

Kurangnya Sertifikasi, Dirgen Bina Konstruksi Kementrian dan PUPR RI Gelar Uji Kompetensi dan Sertifikasi

Ambon,Marinyonews.com - Balai Material dan Peralatan Konstruksi bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku, menggelar kegiatan Percepatan Uji Kompetensi dan Sertifikasi Operator Alat Berat dan Tenaga Kerja Konstruksi Menggunakan MTU, di Kantor PUPR Provinsi Maluku, Senin (23/9/2019) kemarin.

Kepala Balai Jasa Konstruksi Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat, Afriandi Pohan, mengatakan, dalam dua tahun terakhir ini sesuai dengan amanat UU nomor 2 tahun 2017, kita sudah menggenjot jumlah sertifikasi yang jumlahnya sampai sekarang masih dibawah 10%, dan upaya kita selama 2 sampai 3 tahun terakhir sudah sesuai hasil, namun upaya ini ternyata ada sedikit yang terlewat mungkin, jadi kita tidak menyalahkan berbagai macam pihak tapi mengoreksi diri kita sendiri.

Dirinya menjelaskan, sekarang mereka mengedepankan kepada kualitas sertifikasi pada saat pelaksanaan fasilitasi sertifikasi seperti ini. 

img-1569300604.jpg

"Biasanya kami mengadakan hanya satu hari, tapi kali ini kami minta paling tidak, ada pembekalannya supaya teman-teman yang sudah punya pengalaman maupun belum mendapatkan penyegaran kembali atau ilmu kembali terkait dengan bidang keterampilan yang di miliki karena memang kami pernah dikomplen sertifikasi yang teman-teman miliki itu diragukan bahwa teman-teman memiliki keterampilan yang sesuai dengan unit kompetensi yang ada di balik sertifikat" Jelas Pohan. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Maluku, Ismail Usemahu, dalam sambutannya mengatakan, kita sangat membutuhkan uji sertifikasi baik tenaga ahli maupun tenaga terampil, karena saat ini di Maluku dari 43.000 tenaga kerja di bidang konstruksi itu baru 13% yang sertifikasi, yaitu sekitar 6.000-an baik ahli maupun terampil.

img-1569300632.jpg

"Kita tau kedepan bahwa 2020 atau 2021 sudah mulai konstruksi blok masela, ini sangat membutuhkan tenaga kerja ratusan ribu jadi kita di beri perintah yang khusus untuk menggenjot sertifikasi baik tenaga ahli maupun tenaga terampil" tuturnya. 

Dirinya berharap, kepada peserta baik operator maupun tenaga terampil untuk menggunakan kesempatan yang baik ini, serap apa yang disampaikan oleh instruktur, kemudian kepada peserta yang punya keahlian tolong dikembangkan, sehingga pada saat uji kompetensi ini bisa lulus dengan baik tetapi juga tentunya harus memenuhi persyaratan.” Harapnya (MN.03)


Sumber : http://marinyonews.com/kurangnya-sertifikasi-dirgen-bina-konstruksi-kementrian-dan-pupr-ri-gelar-uji-kompetensi-dan-sertifikasi-detail-418214