AMBON,MARINYONEWS.COM,-Ketua Panitia Pelaksana HUT PGRI ke-77 dan Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2022 Husen Mandati kepada media ini menyatakan. Tahun ini PGRI berusia 77 tahun, umur yang sudah sangat lanjut dan alhamdulilah saya dipercaya sebagai Ketua karena mungkin dilihat sebagai Guru senior. Sebagai ketua Mandati sebutkan Gubetnur Maluku Murad Ismail telah bersedia jadi Inspektur Uoacara pada perayaan Hut PFRJ ke-77 yang berlangsung di Kabupaten Maluku Tengah. Lanjutnya, sangat berterima kasih untuk kepercayaan yang diberikan, tanggungjawab tersebut akan dijalankan sebaik mungkin.
Hingga bersama para guru di Maluku kami siap suksesnya Hut PGRI, Sekretaris Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Husen Mandati sebutkan Hut PGRI jatuhnya pada (25/11/22). Namun kami panitia dan ibu kadis telah berkoordinasi dengan pa Gubernur maka upacara dimajukan pada (03/12/22) sesuai dengan waktu yang dimiliki Pa Gubenur. Karena beliau akan menjadi Inspektur Upacara, hingga acara puncaknya siap dilaksanakan pada hari Sabtu (03/12/22).
Sembari rincian, sehari sebelum acara puncak yaitu Jumat (02/12/22) seluruh peserta akan melaksanakan menanamkan pohon tepatnya pukul 07.00 WIT. Selanjutnya ada jalan santai yang diikuti sertakan ribuan siswa dari SD-SMA/SMK/SLB dan ratusan guru, karena guru yang menjadi ujung tombak ataupun agen di kegiatan itu. Setelah berbagai rangkaian acara. Dilanjutkan dengan rapat koordinasi para kepala sekolah SMA /SMK se provinsi Maluku. Dimana pada kegiatan tersebut akan terhimpun sebanyak 415 kepala sekolah SMA/SMK seprovinsi Maluku.
Acara tersebut akan dibuka oleh ibu kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku DR Insun Sangadji. Kemudian pada waktu yang sama juga para pengurus PGRI kabupaten kota akan melakukan temu kangen. Tujuan rakor dalam rangka menyamakan persepsi berbagai hal tentang kebijakan dari dinas pendidikan terutama. Baik soal asesmen, soal pemberlakuan kurikulum merdeka kemudian program sekolah penggerak dibidang SMA dan bidang SMK pusat keunggulan.
Kemudian ada lagi rapat yang menurut para guru dianggap penting berhubungan dengan pengurus kabupaten/kota melakukan konsultasi kepengurusan. Tdak kalah penting dari pertemuan itu, para guru saling menyemangati untuk membangun dunia pendidikan di Maluku lebih baik dari sekarang. Tentang apa yang juga menjadi semangat mereka untuk terus mengabdi sebaik mungkin kepada ibu Pertiwi. Sekaligus menghargai jasa-jasa para guru yang telah wafat dimana telah banyak berkorban bagi para guru yang ada di republik Indonesia.(MN/02)