Ambon,MarinyoNews.Com,-Donny Munardo ketua penangan covid-19menuturkan, penularan Covid bukanlah yang perdana didunia. Sebab wabah ini pertama kali menular pada Maret 1918 hingga September 1919 di Spanyol. Jumlah korban jiwa yang meninggal kala virus menyerang itu sangat banyak.
Hal itu disampaikan, dalam paparannya pada Webiner bertema “ Perilaku Baru Pandemi Covid-19” yang dipandu langsung Mendagri Tito Karnavian. Kegiatan tersebut diikuti Gubernur Maluku Murad Ismail, Ketua TP PKK Maluku Widya Murad Ismail dan Sekretaris Daerah Kasrul Selang. i kediaman pribadi Gubernur, desa Poka Senin (10/8).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Munardo membeberkan sejumlah fakta terkait upaya pemerintah dalam penanganan Covid-19 yang terjadi selama ini. Mantan Pangdam XVI Pattimura ini mengungkapkan tidak mudah memutuskan mata rantai Covid-19.
Katanya sekarang ini, Jumlah pasien meninggal di seluruh dunia akibat pandemi sekitar 700 ribu jiwa. Sementara di Indonesia berjumlah 5 ribu jiwa sebab masyarakat sangat tidak patuhi protokol kesehatan. Lebih lanjut Doni mengaku, pihaknya saat ini sedang merancang strategi, yakni memanfaatkan media secara maksimal.
Sebab, berdasarkan survei 63 persen keberhasilan sosialisasi ditentukan oleh media. Untuk itu Gubernur, Bupati/Walikota se-Indonesia pun dihimbau dapat menggunakan strategi yang tepat di wilayah kerjanya masing-masing, sesuai program edukasi, sosialisasi dan metigasi.
Dianjurkan jangan berpatokan pejabat daerah yang sosialisasi atau edukasi . Tetapi memilih orang-orang berpengaruh di suatu kawasan sebagai ikon penanganan Covid-19. "Mayoritas masyarakat kita sangat patuh kepada orang tua, khususnya ibu. Olehnya itu, Tim Penggerak PKK tingkat nasional maupun daerah harus mampu menjadi bagian strategis dalam upaya sosialisasi penanganan Covid-19," katanya.
Doni menegaskan, Covid-19 bukan rekayasa atau konspirasi, namun ancamannya nyata. Belum ada kepastian kapan pandemi berakhir. Vaksin penyembuh virus ini, bahkan diketahui belum ditemukan. Andai telah ditemukan, pemberiannya pun bakal diberikan secara bergilir, mengingat jumlahnya terbatas.
"Olehnya itu, opsi kami adalah melindungi warga rentan berusia di atas 60 tahun. Sebab, 80 persen angka kematian Covid-19 adalah pasien berusia 50-60 tahun lebih. Jika bisa melindungi, setidaknya kita telah memberikan perlindungan 85 persen warga Indonesia," tuturnya.
Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian sebagai moderator menjelaskan, perihal Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan. Dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19, telah dibahas bersama jajaran para menteri dipimpin Menteri Polhukam Mahfud MD.
Prinsipnya, kita mengedepankan langkah persuasif (mengajak) secara bertahap dan sistematis. Memang kalangan masyarakat menengah memahami empat prinsip protokol kesehatan, namun di tingkat bawah, perlu ada langkah lainnya. Hingga menurut Karnavian soal pemakaian masker diketahui ada masyarakat yang ingin memakai masker namun tidak mampu membeli hingga perlu dilakukan pembagian masker.
Penting gunakan masker, sebab sesuai hasil penelitian menyimpulkan, 50-70 persen penularan akan bisa ditekan apabila masyarakat selalu memakai masker saat beraktifitas," lanjutnya (MN-02))
Sumber : http://marinyonews.com/munardo-covid-19-bukan-rekayasa-tetapi-fakta-masyarakat-harus-dilindungi-detail-428873