Ambon, Marinyonews.com - Kakanwil Kementerian
Agama Maluku Fesal Mussad menyatakan, para guru agama harus benar - benar
profesional dalam menjalankan tugas dan menciptakan iklim pendidikan yang
bermutu dan religius. Hal itu disampaikan pada pembukaan kegiatan pengembangan
kelompok kerja dan musyawarah guru mata pelajaran pendidikan agama Kristen Protestan
yang berlangsung di Hotel Golden Place.
Dihadapan para guru agama se - Kabupaten/Kota
guru agama Musaad akui, hampir sebagian besar guru memiliki minat membaca yang tinggi, tetapi budaya membacanya sangat
rendah.
Hal itu menurut Musaad, tidak boleh terjadi kepada
para guru agama, karena tugas guru agama adalah membina mental siswa sehingga
sudah sepantasnya budaya rajin membaca harus ditingkatkan .
Untuk itu melalui pendidikan Agama Kristen dapat
mendogkrak prestasi anak didik dengan cara meningkatkan moral keimanan yaitu,
mesti benar - benar ada dalam ketakwaan,
selain itu juga moral kinerja yang mana anak dituntut ikut pendidikan
dengan sebaik mungkin demi masa depan mereka.
Seharusnya, guru harus jadi pioner demi membentuk jati diri siswa seperti dalam firman yang sudah rusak dibentuk dengan penuh kasih, bukan berarti harus seperti malaikat, tetapi guru jangan juga jadi setan. guru agama berkewajiban bekerjasama dengan siapa saja dan terlebih lagi meningkatkan literasi atau budaya baca demi keterbukaan wawasan anak didik.
“ Dan dari semuanya itu cinta kasih harus terus ditebarkan demi kemajuan hidup beragama, guru jauhkan diri dari intelorisme karena tugas utama siapkan generasi muda yang berakhlak mulia,” Ujar Musaad
Tujuan dari pertemuan guru agama se Maluku
ini, guna hasilkan guru pak yang profesionalisme, demi meningkatkan karakter
peserta didik.
Kegiatan ini melibatkan kurang lebih 50
peserta dari kabupaten/kota dengan hadirkan narasumber Kakanwil Agama, Dikbud yang
dihadiri oleh Kasi Kurikulum Netty Badriah dan LPMP yang berlangsung selama
tiga hari di Hotel Golden Place. (MN.02)