Ambon, Marinyonews.com – Ketua MKKS SMK Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Chris Oktoseja meminta, peran dan partisipasi guru serta orang tua, untuk dapat memberikan penguatan dan dorongan bagi siswa, untuk tetap mengikuti proses belajar mengajar di sekolah.
Permintaan ini disampaikan Oktoseja, karena tingkat kehadiran siswa SMA dan SMK di Kota Ambon hanya mencapai 50 persen, pasca gempa melanda Kota Ambon dan sekitarnya.
“ Pasca gempa yang melanda Maluku (26/9), sudah mulai banyak siswa yang tidak berani ke sekolah, karena setiap hari ada gempa dan ditambah pada gempa pada 10 Oktober kemarin membuat siswa 50 persen libur, yang tidak masuk ikuti tanggap darurat yang dikeluarkan Pemkot,” Ungkap Oktoseja
Tujuan penguatan bagi siswa agar, pekan depan siswa sudah harus kembali masuk sekolah, guna mengikuti proses belajar mengajar. Mengingat siswa kelas XII harus mempersiapkan diri menghadapi ujian, sedangkan siswa kelas IX dan X harus menghadapi tes setengah semester.
Terkait dengan gempa yang hingga kini masih dirasakan ungkap Oktoseja, pada prinsipnya kita harus waspada, akan tetapi proses pendidikan harus terus berjalan.
Disinggung dampak gempa di maluku membuat sebagian besar siswa trouma dan enggan masuk sekolah, kata Oktoseja, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan akan membantu siswa, dengan menghadirkan tim Trouma Healing, guna menghilang rasa ketakutan yang dialami siswa. (MN.02)