Ambon,Marinyo News.com - Organisasi Perubahan Sosial Indonesia (OPSI) Menggelar Kegiatan Sentisisasi Permasalahan Pekerja Seks, Untuk Pemangku Kepentingan, di Pacific Hotel, Kamis (19/9/2019).
Koordinator OPSI Provinsi Maluku, Alvian Pariama, mengatakan, tujuan dari kegiatan ini adalah mensosialisasikan kegiatan OPSI secara Nasional maupun Provinsi, sekaligus mensentisasikan isu pekerja seks dalam pandangan stekholder di setiap pekerjaanya.
Dia menjelaskan, kegiatan OPSI ini adalah memberdayakan para pekerja seks, agar bisa berdaya dan tidak hanya selalu menjadi pekerja seks yang aktif.
Namun diakuinya, OPSI sendiri baru bergerak dan aktif dari tanggal 13 September 2019 dan belum banyak diketahui.
Untuk itu OPSI sedang melakukan berbagai upaya terlebih dahulu, agar dikenal oleh masyarakat atau stekholder-stekholder yang lainnya.
"secara umum menjadi pekerja seks yang aktif itu sudah menjadi kebutuhan pekerja seks tapi bagaimana kita ingin menempatkan teman-teman seks itu jangan terlalu bergantung dengan pekerjaan-pekerjaan seperti itu karna semua orang itu berguna jadi kita membuka ruang untuk mereka, memang kita perlu dekat dengan stekholder terutama dinas sosial, agar semua teman-teman pekerja seks itu bisa didorong sesuai dengan keahlian-keahlian mereka masing-masing, itu memang sedang diupayakan supaya teman-teman pekerja seks entah itu di tanjung batu merah, entah itu di jalanan, maupun di karaoke semuanya bisa diberdayakan", jelasnya.
Sementara itu Direktur Yayasan Pelangi Maluku, Rosa Pentury mengatakan, Kegiatan ini cukup mendapat respon yang baik dari para stekholder, hal itu dapat di lihat dari bagaimana para stekholder membuka ruang untuk Sosialisasi OPSI dalam arti bukan suka dengan transaksi seks itu melainkan aktivitas dari OPSI sendiri.
"mereka ini kan pekerja seks kalau tidak dibina nanti mereka akan terus menjadi pekerja seks tapi kalau kita bina lama-lama nanti kan mereka bisa jadi mantan pekerja seks, kita bersyukur kalau mereka bisa merubah perilaku, jadi kalau kita tidak membuka ruang bagaimana mereka bisa berubah", jelasnya.
Dirinya berharap semoga OPSI ini bisa diterima di kalangan stekholder, masyarakat maupun LSM, agar mereka tidak sentimen lagi terhadap OPSI sebab OPSI ini di dalamnya adalah pekerja seks dan mantan pekerja seks.(MN.03)