Jayapura,MarinyoNews.Com,-Pada Sabtu (13/08/22) sesuai dengan siaran pers yang diterima media ini, dari humas Pertamina menyangkut subsidi tepat. Disebutkan, antusiasme masyarakat dalam pendaftaran Program Subsidi Tepat di wilayah Indonesia Timur sejak pertengahan Juli 2022. Membuat Pertamina terus melakukan dan edukasi pendaftaran subsidi tepat. Hal ini menambah rasa optimisme Pertamina dalam pendataan Program Subsidi Tepat melalui website dan aplikasi MyPertamina. Disebutkan u ntuk wilayah Indonesia Timur sendiri, saat ini telah lebih dari 9.000 unit kendaraan yang sudah terdaftar. Hal ini dilakukan oleh Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Papua-Maluku, Edi Mangun.
“Katanya, hingga (12/08/2) kemarin, di wilayah Pertamina Patra Niaga Papua-Maluku tercatat lebih dari 9.000 unit kendaraan dimana 5.000 berada di wilayah Maluku,” ujar Edi. Meskipun belum dilakukan, namun Edi mengingatkan bahwa seluruh konsumen yang mengonsumsi produk BBM Pertalite dan Solar Subsidi sebaiknya melakukan pendaftaran kendaraan. “Bagi kendaraan yang tidak mengonsumsi pertalite dan solar subsidi tentunya tidak perlu melakukan pendaftaran. Kami berterima kasih dan mengapresiasi konsumen yang telah membeli produk selain pertalite dan solar subsidi karena kedua produk tersebut hanya bagi mereka yang memang layak disubsidi,” ujar Edi.
“Pada masa pendaftaran dan transisi ini, masyarakat masih bisa membeli pertalite dan solar seperti biasa. Namun kami tetap mendorong masyarakat agar segera mendaftarkan kendaraan dan identitasnya.Kami juga infokan bahwa pendaftaran dapat dilakukan secara mandiri pada website subsiditepat.mypertamina.id,” terang Edi. Edi Mangun juga memastikan pelaksanaan pendaftaran melalui situs web maupun MyPertamina bukan untuk mempermudah aplikasi masyarakat. Tetapi untuk melindungi masyarakat yang berhak untuk menikmati subsidi energi.
“Tujuan dari adanya pendataan ini tidak lain adalah untuk melindungi masyarakat rentan. Untuk memastikan subsidi energi yang tepat sasaran sehingga anggaran yang dialokasikan pemerintah benar-benar dinikmati yang berhak. Kedepannya kami berharap, data ini dapat digunakan untuk menetapkan kebijakan energi bersama pemerintah. Serta dapat mencegah terjadinya potensi kasus atau kasus penyelewengan subsidi BBM di lapangan,” pungkas Edi. Sebagai informasi, jumlah kendaraan yang sudah terdata di wilayah Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara menjangkau lebih dari 9.000 Kendaraan. Diantaranya di Provinsi Maluku & Maluku Utara memiliki jumlah kendaraan dengan jumlah 5.345 Kendaraan, yang kemudian didistribusikan oleh Provinsi Papua dan Papua Barat.
Untuk diketahui, sesuai Kepmen ESDM No. 37.K/HK.02/MEM.M/2022 Pertalite ditetapkan sebagai BBM Penugasan oleh Pemerintah.Informasi lebih lanjut mengenai mekanisme penyaluran subsidi tepat sasaran menggunakan sistem MyPertamina. Masyarakat dapat menghubungi Pertamina Call Center (PCC) 135 serta media sosial resmi @ptpertaminapatraniaga dan @mypertamina.(MN-02)