AMBON MARINYONEWS.COM,-Kepala Pemasyarakatan Anak Klas III A Ambon, Ellen Risakotta pada Kamis (14/04/22) saat dimintakan komentar terkait program kerja dikantornya menuturkan. Program kerja yang akan dilaksanakan, masih berpatokan pada kegiatan pembinaa dan konselin kepada warga binaan. Sebab tujuan lembaga pemasyarakatan yang paling penting bagaimana kita bina warga binaan untuk beriman. Serta rubah hidup hari ini harus lebih baik dari kemarin dan terus keriman kepada semesta.
Ka lapas Klas III A Ambon, yang penuh dengan penuh kasih itu menyatakan, pihaknya sangat fokus melihat kemandirian dan kepribadian para warga binaan. Lanjutnya kegiatan yang dijalankan yaitu berupa olahraga dan kini sudah masuk pramuka untuk perkuatan kepribadian diri. Selain itu juga tuntun mereka dengan berbagai prakarya hingga peroleh sertifikat, karena mendapat latihan. Dibidang kecantikan (salon) cara membuat roti mahina, buat pot dan bunga dari koran bekas, handuk, stoking hasilkan berbagai karya yang menarik.
Disebutkan prakarya dipasarkan dari mulut ke mulut. Selain itu saat ada kegiatan dilapas maka dijual dengan harga yang bervariasi sesuai ukuran dan modelnya. Program lainnya kini kami berinovasi dengan cara lakukan perjumpaan warga binaan dan keluarga mereka diberikan komunikasi 15 menit gunakan wafi terutama bagi yang tidak punya keluarga. Sedangkan yang punya sudah pasti datang jenguk tetapi diberikan ketentuan seandainya ada yang bawa pakaian ganti dibolehkan hanya enam potong. Satu lagi program di Lapas yaitu kerohanian, dimana itu sangat menjadi perhatian kami. Setiap warga binaan dituntun untuk dekatkan diri dalam ibadah sesuai agama yang dianut.
Sebutkan untuk agama Islam yang kini bertepatan bulan puasa, maka dihadirkan ustad dari kementrian agama bawakan khotbah. Dibolehkan juga keluarga bawa makanan berbuka, sedangkan untuk saur disiapkan oleh lapas Perempuan Klad III A Ambon. Sebaliknya ibadah bagi umat Kristen didatangkan Pendeta, sebab hanya dengan cara seperti itulah dapat menumbuhkan kepribadian diri, iman dan takwa dalam perjalanan hidup mereka kepada Tuhan Yang Maha Esa. Ka Lapas yang sangat mencintai dan mengasihi semua warga binaan itu merujar, sekarang ini ada sebanyak 66 yang jadi perhatian dirinya bersama staf. Dengan rincian Narkona 19, 18 korupsi dan yang lainnya itu kekerasan serta lainnya.
Mereka semua diharuskan ikut pelatihan sebagai bekal hidup setelah kembali ditengah masyarakat dan lingkungan dapat kembangkan apa yang didapatkan. Sembari sebutkan sertifikat yang para warga binaa dapatkan dari dunia usaha itu tidak dicantumkan nama lembaga. Agar dikala mereka keluar boleh berkarya dengan sertifikat untuk kehidupan kedepan. Dikatakan lagi dengan pembinaan yang dibuat terhadap warga binaan ada yang minta tidak mau keluar dari kehidupan keseharian yang telah mereka jalani di Lapas.
Ada yang bersyukur berada dalam lapas timbulkan iman percaya kepada Semesta dan juga mereka merasa sudah dekat fan menyatu dengan kami hingga berharap tetap ada disini. Sebab perlakuan kami buat mereka merasa bahagia. Saat ditanyakan sebagai pimpinan Lapas trik apa saja yang dibuat untuk memimpin wargaa binaan. DIkala mereka ada bersama kami yang selalu dimintakan tidak.boleh salahkan siapapun, tidak boleh salah diri sendiri terutama tidak boleh salahksn Sang Pencipta. Karena semua yang terjadi itu seijin yang Kuasa.
Kami membentuk jati diri mereka berikan penguatan semua orang siapapun dia tidak ingin ada ditempat ini. Tetapi karena Tuhan ingin mengubah diri setiap umatnya salah satunya ada dilapas, agar mereka tidak terjerumus lebih dalam dari ini dialami dan rasakan", terang Risakotta yang terlihat bukan lagi sebagai seorang pimpinan tapi seorang ibu bagi puluhan warga binaan. Inilah pertemusn singkat kita mengakhir bincang dengan pers diruang kerjanya.
(MN-02)