Ambon,MarinyoNews.Com,-Danrem 151/Binaiya Brigjen TNI Arnold Ritiauw, salah satu anak Maluku yang benar-benar mencintai tanah tumpa darahnya. Pada Selasa (15/03/22) malam hadirkan komunitas musik Balaga pentas gunakan bambu dan gaba-gaba du Makorem. Sebagai anak Maluku yang bertugas dinegerinya tidak hanya pentingkan tugas utama sebagai seorang abdi negara. Tetapi kepeduliannya bagi orang basudara sangat besar. Berbagai kegiatan sosial dibuatnya seperti jembatan gantung, bantu basudara yang keadaan memprihatinkan, biking walang belajar bagi anak-anak di pedalaman.
Bantuan untuk rumah ibadah tanpa pandang warna kulit, bagi-bagi kitab suci kini hal unik yang diperkenalkan bagi samua orang basudara alat musik terbuat dari bambu (bulu) dan gaba-gaba. Sebafau darah pemusik, kepada pers disela-sela dirinya bersama komunitas musik Balaga dan juga prajurit TNI salah satunya Kasiter Kolonel Christian Soumokil pentas. "Katong tahu kin8 Ambon City Of Music, maka musik tradisional harus ditampilkan selain alat nusik yang cangih lainnya", terang Ritiauw.
Maka beta gandeng komunitas musik Balaga yang dipimpin Brengky Ekberd Picanussa dan pada Selasa (15/03/22) malam di halaman Makorem buat pentas musik tradisional. Dengan melantumkan lagu lagu Ambon tempo dulu sangat berkesan. Katong ini Maluku (Ambon) gudangnya para pemusik dan telah dapat pengakuan Ambon City Of Music harapan besar beta. Siapapun yang mendiami kota Ambon benar-benar dikembangkan untuk musik dan tidak perlu beli peralatan musik yang mahal.
Sembari akui akibbat covid 19 sempat kegiatan musik di Kota Ambon terhenti. Tapi beta percaya kedepan akan bangkit lagi pemusiknya baik penyanyi maupun alat musiknya akan bemunculan dan yang pasti tradisional itu sangat perlu. Sebab turut menceritakan para leluhur saman dulu gunakan bambu dan gaba-gaba jadi musik dan mesti dilestarikan. Disebutkan ini kearifan lokal yang mesti menjadi kebangaan katong orang Ambon. Membuktikan di Ambon apa saja bisa dibuat jadi alat musik dan tidak kekurangan musisi dan orang orang kreatif. Saya tantang Bung Picanussa buat gitar dari bambu dan dimalam ini terwujud suatu hal yang luar bias.
Bung Egi ini kita perkenalkan dan jaga karena sebagai aset Maluku dibidang musik, pemerintah kiranya perhatikan karena banyak karya yang dihasilkan untuk perkenalkan kota Ambon dan Maluku. Sementara itu bung Egi saat disapa berkat keunikannya ciptakan alat musik tradusuonal bercerita. Pertama ungkapkain rasa terima kasih besar bagi saudaraku bung Arnold Ritiauw, walaupun disaat akan tinggalkan Maluku akibat panggilan tugas ke tempat lain, hatinya buat katong orang Ambon dan Maluku benar benar mulia.
Beta dan komunitas musik Balaga (bambu dan gaba-gaba) boleh pentas di Makorem memainkan alat musik trdisional. Lanjutnya, bambu dan gaba gaba di kota Ambon dan Maluku didapatkan dengan mudah sebab tabuang-buang. Melihat itu termotivasi buat alat musik sekarang ini sudah ada puluhan yang dihasilkan. Hal itu muncul karena kini alat musik sangat mahal, melalui yang tradisonal ini Ambin City Of Music akan terus berkumendang. "bambu dan gaba gaba terus berkreasi tumbuhkan semangat generasi muda kita yang minati bidang musik", ujarnya. Sekali lagi danke Komandan Korem/Binaiya Brigjen TNI Arnola Ritiauw. Mudah- mudahan selalu ada deng katong untuk menyumbang yang terbaik dibidang musik untuk Ambon City Of Music.
"Beta berharap anak-anak yang duduk dibangku sekolah dapat mainkan alat musik tradisional ini sebagai kearifan lokal yang ada dinegeri raja-raja. Bahan sederhana mudah didapatkan dan benar-benar berciri khas Ambon Maluku, bagi indonesia bahkan untuk dunia. Disebutkan menekuni alat musuk dari bambu dan gaba-gaba sejak covid-19. Sampai kini puluhan alat musik yang dihasilkan, berharap jadi aset bagi Ambon dan Maluku bahkan jadi situs budaya untuk perkembangan pariwisata. Nama alat musik ini kibas gitas bas bambu, ukulele gaba gaba ini hanya ada di indonesia dan itu Maluku/kota Ambon", ungkapnya.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/ritiauw-bambu-gaba-alat-musik-tradisiona-bagi-ambon-city-of-music-detail-441658