AMBON,MARINYONEWS.COM,-Setelah Maluku Meraih Rekor Muri pada Sabtu (20/08/22), tersedia makanan pokok dari Sagu, dengan sajian menu olahan 521. Pada Kamis (25/08/22) Kadis Ketahanan Pangan Lutfy Rumbia Di dampingi Ketua TGPP Hady Basalamah mengadakan jumpa pers. Menyatakan Gubernur Maluku, Murad Ismail telah mengeluarkan Surat Edaran (SE), menginstruksikan makan pokok dan segala yang bertalian dengan ciri khas Maluku mesti jadi perhatian untuk dibudayakan dan lestarikan.
Berbagai terobosan dan inovasi mesti dibua Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku, untuk memajukan berbagai sektor dengan ciri khas Maluku. Orang nomor satu di Maluku, kini sekalu lagi terbitkan Surat Edaran (SE) untuk konsumsi pangan lokal dan memakai baju lokal daerah ini. SE Gubernur berlaku di tingkat provinsi dan kabupaten/kota di Maluku. Lanjutnya SE yang diterbitkan itu wajib konsumsi pangan B2SA (Berragam, Bergizi, Seimbang dan Aman).
“Ini dilakukan untuk mendorong UU Nomor 18 Tahun 2018 tentang pangan, peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang kebijakan keanekaragaman pangan berbasis sumber daya lokal. Provinsi Maluku keluarkan petaturan daerah Nomor 5 Thaun 2014 tentang pelestarian, pengelolaan dan pengembangan pangan lokal daerah Maluku. Hingga disajikan 521 menu dari sagu dan rebut R ekor MURI pengajian makanan olahan dari bahan Sagu terbanyak. oleh pemerintah Provinsi Maluku bekerjasaam dengan Ketua Tim Penggerakan PKK Provinsi Maluku.
“Maka diperlukan langkah-langkah penanganan secara komprehensif guna mencerminkan kata lokal berbasis B2SA,” sebut Rumbia. SE yang ditandatangani Gubernur Maluku, sepweti yang disampaikan kepada awak media di lantai 6 Kantor Gubernur ydidampingi ungi Tim Gubernur Percepatan Pembangunan, Hadi Basalama. Gubernur menginstruksikan kepada lembaga pemerintah maupun non pemerintah untuk melakukan gerakan konsumsi pangan lokal berbasis B2SA.
"Sebagai bentuk keberpihakan masyarakat, dimana pada setiap kegiatan atau pertemuan minimal 1 kali dalam seminggu pada setiap hari Jumat ciri khas Maluku."Ini dilakukan untuk mendorong peningkatan produksi dan pemasaran UMKM berbasis bahan baku lokal di Provinsi Maluku,"jelasnya . pada skala instansi maupun antar instansi.Tujuanuntuk mengurangi ketahanan-ketergantungan kebutuhan pangan dari luar daerah.
Dimana sebagai upaya pengendalian inflasi yang bersumber dari vilatile food guna memacu pertumbuhan ekonomi dan memperkuat pangan di Provinsi Maluku,”paparnya. Begitu juga industri pariwisata yang bernauang di bawah Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maluku. Diminta untuk menyajikan minuman lokal sebagai minuman selamat datang dan menggunakan produk UMKM seperti Jus Pala, Jus Gandaria, aneka kue lokal, dan menyediakan minyak kayu putih dalam skala mini di kamar hotel.
Dalam meningkatkan produk dalam negeri, yang dicanangkan oleh Bapak Presiden, maka diminta kepada pimpinan BUMN dan BUMD agar menggunakan seragam. Pada layanan frontine bernuansa khas Maluku (Batik Tanimbar, Baju Cele, Maniang, dan lainnya pada setiap hari Selasa dan Jumat, dan lainnya). Mengharapkan semua kegiatan perlu ke media sosial (YouTube, Facebook, dan lainnya) sebagai dokumentasi. Sebagai promosi dan pengambilan kebijakan yang berbasis bukti, dikoordinis oleh Dinas Infokom Provinsi Maluku.”Jadi SE Gubernur ini disampaikan ke seluruh kabupaten/kota, Bupati dan walikota, Forkopimda, DPRD kabupaten/kota dan BUMN serta BUMD.
Disebutkan, memang baru disampaikan hingga butuh waktu proses. Tetapi diharapkan instansi pemerintah daerah dan vertikal, semua sudah eksen. Apalagi kita tahu sekarang ini mulai dari SD sampai siswa SMA sudah menggunakan baju Cele. Terkait hal ini maka dalam waktu dekat ikat akan lounching,”jelas Rumbia. Sementara itu Ketua TGPP, Hadi Basalamah mengatakan, konsultasi bersama instansi terkait baru saja melakukan rapat membahas penanganan Inflasi di Maluku. “Jadi sebagai bentuk Konsistensi dan komitmen Pemprov, sesuai Arahan dan petunjuk bapak Gubernur, untuk terus melakukan upaya-upaya konkrit. Baik dari sisi pelayanan dan informasi serta inovasi yang berdampak pada masyarakat di dusebarluaskan,” kata Basalamah.
Diakui, saat ini didunia internasional terjadi krisis pangan dan krisis energi tentu akan berimplikasi terhadap Indonesia. Sehingga daerah ini harus dijaga dan ini merupakan satu terobosan yang dilakukan Dinas Ketahanan Pangan Maluku. Adalah gerakan mengkonsumsi pangan lokal, m engapa kita harus mengkonsumsi pangan lokal, karena pangan lokal itu ditanam di Provinsi Maluku. Tentu ini berdampak pada nilai ekonominya,”terangnya. Lanjutnya, baik itu sisi produksi, distribusi yang akan digunakan oleh konsumen. Mengapa dilakukan itu, jelas dia, karena pangan lokal ini ketergantungan kita pada karbohidrat sangat tinggi
”Sehingga apa yang dicanangkan Pak Gubernur terkait MURI, bersama ibu Ketua TP PKK Provinsi Maluku, bagaimana menyediakan makanan yang Bergizi dan serta seimbang aman,”jelasnya. Setelah melakukan lounching dan satu gerakan dan di flow up oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku. Maka setiap iven wajib menghadirkan pangan-pangan lokal Maluku yang akan disuplai oleh UMKM. “Jadi tempat untuk memasarkan produk UMKM itu, b egitu juga hotel dan restoran semacam welcome drink minuman Jus Pala, Jus gandaria dan lainnya,”paparnya. S emua inovasi yang dilakukan berdasarkan Arahan dan instruksi Gubernur tersebut agar masyarakat dilayani dan diberdayakan dengan baik. Kita akan terus tanpa memandang dan mengembangkan.Kami berikan fleksibilitas. Saya yakin mereka memiliki keinginan yang sama dengan kita dan sangat yakin semua berjalan dengan baik,”tuturnya.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/rumbia-melalui-se-gubernur-instruksikan-budayakan-semua-berciri-khas-maluku-detail-443897