AMBON MARINYONEWS.COM,-Provinsi Maluku pada September 2022 mencatatkan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) bulanan sebesar 0,34% (mtm). dibandingkan dengan realisasi inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,71% (mtm) dan capaian inflasi nasional yang tercatat 1,17% (mtm). Hal iturdasarkann, menurunnya harga komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan bawang merah. Selain itu ikan seperti ikan selar, dan ikan tongkol yang mendorong penurunan inflasi Provinsi Maluku pada September 2022. Penurunan inflasi dari bahan makanan ini mampu menahan tekanan inflasi yang muncul dari penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Yang memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap sebagian besar komoditas.
Sesuai siaran pers dari Bank Indonesia yang masuk ke media ini pada Rabu (04/10/22) menyebutkan menurunnya tekanan inflasi pada komoditas pangan di Provinsi Maluku pada September 2022. Tidak lepas dari upaya sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku dalam upaya impelementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP). Berbagai kegiatan dalam kerangka GNPIP telah dilakukan selama September 2022. Diantara kegiatan tersebut Penanaman Cabai dan Bawang Merah Serentak di 11 Kabupaten/Kota se Provinsi Maluku dan Operasi Pasar Murah di berbagai titik di Kota Ambon.
Selain itu telah dilakukan juga Penandatanganan Nota Kesepahaman Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk memenuhi komoditas bawang merah antara pelaku usaha di Kota Ambon dengan kelompok tani di Kabupaten Brebes dan Probolinggo. Berbagai kegiatan tersebut turut mendorong terkendalinya harga komoditas pangan, khususnya hortikultura. Di sisi lain, penyesuaian harga BBM ini berdampak pada peningkatan inflasi tahunan Provinsi Maluku sebesar 6,89% (yoy) pada September 2022. Capaian tersebut lebih dari capaian bulan sebelumnya sebesar 6,65%yoy). Inflasi tahunan Provinsi Maluku pada September 2022 juga lebih tinggi dari capaian inflasi nasional yang tercatat sebesar 5,95% (yoy).
Bahkan lebih tinggi dari target inflasi nasional pada rentang 3,0+1% (yoy). Hingga langsung berdampak pada peningkatan harga BBM pada kelompok Transportasi. Inflasi pada kelompok ini tercatat sebesar 21,60% (yoy), meningkat signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 15,57% (yoy). Potensi tekanan inflasi lebih lanjut dari penyesuaian harga BBM ke depan menjadi Perhatian serius TPID Provinsi Maluku. Sebagai tindak lanjut Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2022, TPID Provinsi Maluku memperkuat strategi 4K (Keterjangkauan Harga, ketersediaan Pasokan, Kelancaran, Komunikasi Efektif) yang telah dalam Roadmap (Peta Jalan) Pengendalian Inflasi 2022-2024.
Selain itu, optimalisasi pemanfaatan anggaran belanja (BTT) maupun Dana Transfer Umum (DTU) untuk pengendalian inflasi akan terus berlanjut untuk melengkapi implementasi GNPIP yang terus dilakukan di Provinsi Maluku. Pengendalian inflasi pangan akan terus menjadi fokus TPID di Provinsi Maluku untuk dapat dianggap sebagai dampak inflasi dari penyesuaian harga BBM.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/sinergi-tpid-dalam-gnpip-berperan-menahan-tekanan-inflasi-provinsi-maluku-pada-september-2022-detail-444570