Ambon,MarinyoNews.Com,-SKK Migas INPEX sangat miliki tanggungjawab penuh terhadap kegiatan mereka yang berlasung di Propinsi Maluku yaitu pada Kabupaten MBT tepatnya di Desa Masela. Dimana Kapal NV NMS Brilliance, sejak (13/9) hadir di wilayah lapangan, Tanimbar yang berangkat dari Jakarta membawa personel dan awak kapal untuk metocean service visit. Selesai laksanakan tugas kini telah tiba kembali di Jakarta (9/10).
Pelaksanaan metocean service visit ini dilakukan tidak sandar ke pelabuhan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku untuk menjalani karantina. “Dengan inovasi baru ini, inspeksi dan perawatan terhadap 17 stasiun metocean di laut serta pengambilan data terkait metocean dapat dilakukan dengan lebih cepat. Menurut Deputi Operasi SKK Migad Julius Wiratno, apa yang telah dibuat itu selanjutnya akan diolah dan dianalisis.
Lanjutnya, secara lebih detil, aktivitas utama yang dilakukan selama metocean service visit adalah melakukan pengambilan, pengecekan dan perawatan peralatan dan sensor pada stasiun pengamatan metocean. Setelah itu mengunduh dan memverifikasi data serta sistem penyimpanan data, hingga memasang kembali sensor dan peralatan ke stasiun pengamatan metocean.
Menurutnya aktivitas metocean service visit di tengah pandemi Covid-19 cukup merepotkan. Dimsna harus ada inovasi baru dari SKK Migas dan Inpex dalam melakukannya. Seperti pelaksanaan service visit tanpa sandar di pelabuhan Maluku, pemberlakuan dan monitoring protokol kesehatan anti-covid 19 sesuai standar World Health Organization (WHO) yang ketat kepada personel.
Katanya awak kapal setiap hari sebelum berangkat, saat berada di kapal maupun setelah selesai service visit. “Apa yang boleh dibuat berhasil ini menjadi preseden yang baik bagi pelaksanaan aktivitas hulu migas di Lapangan minyak dan gas bumi lainnya selama masa pandemi Covid-19 ini,” terang Julius. Sementara itu, Vice President Corporate Services Inpex Masela Ltd Henry Banjarnahor mengapresiasi suksesnya metocean service visit mengatakan. Berikan apresiasi kepada SKK Migas, dukungannya yang baik terhadap pelaksanaan metocean service visit di tengah pandemi Covid-19.
Dirinya juga berterima kasih untuk Pemerintah Provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Dukungan yang luar biasa hingga metocean service visit berlangsung dengan lancar dan tepat waktu. Pemerintah telah berikan semangat bagi kami bahwa inovasi-inovasi lain dapat direncanakan dan dilakukan setelah melalui kajian yang sangat seksama.
Selama kerja kami selalu patuhi, protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Proyek Abadi Masela ini direncanakan memiliki kapasitas produksi sebesar 1.750 MMSCFD (9,5 MTPA LNG dan 150 MMSCFD gas pipa). SKK Migas mentargetkan Proyek Abadi Masela dijadwalkan dapat berproduksi tahun 2027.(MN-02)