AMBON,MARINYONEWS.COM,-SMA N 2 Ambon, dibawah kepemimpinan Kepala Sekolah Herry Soumokil pada Senin (15/06/2) mengelar In House Training (IHT). Kegiatan tersebut dibuka Kepala Bidang SMK Seirhan Pelu wakili kepala dinas Insun Sangadji, hari ini Selasa (16/06/22) kepada media ini diruang kerjanya Kabid SMA menuturkan. SMA N 2 merupakan salah satu
sekolah program pengerak yang masuk pada saat penilaian tahap dua oleh pusat dalam hal ini Kemendikbud. untuk itu maka perlu peningkatan kwalitas SDM, terutama tenaga guru maka merrka laksanakan IHT.
Sebab kita ketahui selama covid hampir memasuki tahun ketiga tidak tersentuh peningkatan kompetensi guru. Dikarenakan lebih banyak dilakukan proses pendidikan secara vicon, dan itu sangat tidak makdimal. Dengan mulai berakhir covid secara perlahan-lahan maka sejalan dengan itu proses pendidikan mesti dinormlkan. Salah satunya ada pada program sekolah pengerak, dimana SMA N 2 berhasil dinobatkan sebagai penerima program sekolah pengerak (PSP) ditahap kedua. Maka sesuai ketentuan pihaknya melaksanakan In House Traning (IST) agar terjadi tatap muka dengan fasilitator dan juga nara sumber sebab itu sangat baik serta maksimsal.
Karena pada kegiatan tersebut juga dilakukan penyusunan kurikulum operasional sekolah, dimaa hal itu tercantum dalam UU no 20 tahun 2003 tentang sistim pendidikan nasional. Tetapi karena sekarang kita telah masuk dalam paradikma baru pembelajaran setiap sekolah harus menyiapkan dan menyusun kurikulum. Khusus bagi sekolah pengerak karena terkait dengan kurikulum merdeka belajar dan itu sudah dilaksanakan oleh SMA N 2. Lanjutnya menyangkut PSP tidak hanya SMAN 2 saja tetapi sekolah yang sudah dapat predikat sekolah pengerak sebanyak 27 itu mesti melaksanakannya.
"Sebab itu ada dana untuk pembiayaannya lewat Bos kinerja, dimana sekolah dibiayai untuk buat pelatihan -pelatihan tenaga pendidik lewat kegiatan IHT",teranng Pelu. Sementara itu kepala sekolah SMAN 2 Herry Soumokil saat dimintai komentarnya menyatakan. Pihakanya selenggarakan In House Training (IHT) dan dibuka oleh Kabid SMA S pelu mewakili Plt kepala dinas Insun Sangadji. Lanjutnya SMAN 2 peroleh program sekolah pengerak dari pemerintah melalui Kemendikbud pada tahap kedua dan kini sudah ada dalam pelatihan komite pembelajaran. Selama kurang lebih satu bulan dari (10/05-13/06/22) untuk mengimplementasikan semua yang telah diterima selama diklat komite pembelajaran.
Hingga sejak Senin (15/06/22) kita buat In House Training untuk menjawab kebutuhan perencanaan program sekolah pengerak. Dalam kaitan penyusunan kurikulum operasional sekolah dengan muatan-muatan yang nantinya akan diberikan kepada semua guru. Baik oleh komite pembelajaran maupun oleh fasilitator yang miliki kemampuan dalam mengelola proses aturan pengelolaan program sekolah yang telah berhasil pada tahap pertama. Yaitu Kepsek SMA Kristen YKPM LanNy LatuRuy, ibu dari SMA Xaverius dan fasilitator dari sekolah terkait implementasi kurikulum merdeka oleh Ibu Ana de Fretes.
Disebutkan, kegiatan ini diikuti 76 guru pendidik ditambahkan 13 tenaga kependidikan, orang tua dua dan komite sekolah. Dikatakan lagi, materi yang diberikan sesuai dengan pembelajaran yang didapat diklat. Jadi semua muatan yang diberikan sudah didapatkan para guru. Sedangkan untuk kegiatan ini berlangsung selama 4 hari selanjutnya kita akan teruskan proses pekerjaan untuk menyusun, merampungkan dokumen kurikulum operasional sekolah. Mulai dari evaluasi disekolab sampai dengan penyusunan dokumen kurikulum sekolah.
Dimana saat ini kami sementara lakukan, ini merupakan satu paket yang dinamakan kurikulum operasional sekolah. Ditambahkan dalam arahan Kabid DMA sudah banyak sampaikan berbagai kebijakan menyangkut program sekolah pengerak. Jadi semua elemen dan pemangku kepentingan memiliki tanggugjawab besar agar dapat memperbaiki pendidikan demi semakin baik dan bermutu. Kaitan dengan proses pemulihan pasca covid-19 melanda Maluku, semuanya itu memotivasi kita untuk secepatnya buat proses perbaikan terkait dengan tuntunan pendidikan.
Sesuai dengan deregulasi yang digunakan untuk proses pemulihan pembelajaran hingga diharapkan kepada peserta yang ikut IHT, kiranya dapat memanfaatkan dengan baik pelatihan tersebut. Semua guru yang mengikutk IHT penyusunan kurikulum operasional dengan secara baik serta menyatukan potensi yang ada pada diri mereka. Untuk nantinya melakukan seluruh program ini baik untuk kajian mengajar dikelas maupun dalam proses pendampingan terhadap proyek pendamping Pancasila. Sebab proyek ini memang ada yang terintegrasi pada mata pelajaran yang kita kenal dalam intra kurikuler. Tetapi ada juga proyek Pancasila yang sesungguhnya baik pendidik maupun peserta didik harus mengikutinya, mempelajarinya. "Hingga diarahkan untuk memilih tema yang nantinya berikan penguatan pada profil Pancasila baik dari segi dimensi elemen maupun sub sub elemen dari profil belajar Pancasila," ungkap kepsek akhiri bincang dengan wartawan.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/sma-n-2-gelar-in-house-training-dibuka-kabid-sma-s-pelu-detail-442912