Ambon, Marinyo,news.com – Guna mengimplementasi kepercayaan
Pemerintah Pusat melalui Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak
Provinsi Maluku, kepada SMK Negeri 6 Ambon sebagai sekolah ramah anak.
SMK Negeri 6 Ambon menggandeng SMK Negeri 5 Ambon, mendeklarasikan
kegiatan sekolah ramah anak, sebagai salah satu kriteria yakni belajar di luar
kelas.
Deklarasi Sekolah Ramah Anak ini di tandai dengan
penandatangan isi deklarasi oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Provinsi Maluku Meggy Samson dan pengawas.
Tujuannya adalah, agar anak dapat mengenal alam sekitar dan peduli terhadap lingkungan yang ditempatinya serta menerapkan program 3S yakni senyum, sapa dan salam.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi
Maluku Meggy Samson, usai Deklarasi
sekolah ramah anak menyampaikan rasa kebagiaannya, melihat siswa dan guru berbaur
dan terlibat dalam kebersamaan pada acara sekolah ramah anak.
Ini Menurut Samson, mesti dikembangkan sehingga kedepan dapat
menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di provinsi Maluku.
“ kebersamaan dan kepedulian komunitas sekolah yang dipimpin Edo
Luturmas memberikan dirinya sebagai pihak pemerintah sangat termotivasi kedepan
sekolah ramah anak terus berkembang pesat dan akan terus berkembang dari tingkat
sekolah, kabupaten, provinsi sampai Indonesia yang merupakan impian pemerintah
pusat,” ungkap Samson
Sementara itu Pengawas Pembina Welly Kailola yang mewakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Maluku mengatakan, sekolah ramah anak mestinya menjadi perhatian bagi para pendidik, dimana guru hendaknya menjadi pionir bagi siswa, dengan cara menyapa dan menegur siswa dengan penuh kasih sayang.
“ saya akan terus kawal hingga sekolah ramah anak terus
berikan yang terbaik.
Dijelaskan Kailola, sekolah ramah anak secara serentak
dilaksanakan pada Kamis (07/11/2019), untuk Maluku ada kurang lebih 200 sekolah
dari tingkat TK-SMA/SMK dan dari sini kami akan dilanjutkan ke semua sekolah –
sekolah yng berda kabupaten/kota di Maluku.
Dari hasil pantauan marinyonews.com, seluruh siswa dari kedua
sekolah begitu antusias dan saling berbaur dalam kebersamaan.
Siswa juga diajak menyiapkan diri mereka untuk menghadapi
bencana, manakalah bunti sirene
berbunyi, mereka berkumpul di halaman dan menuju tempat yangh dianggap aman.
Selain itu para siswa diajak bernostalgia dengan berbagai
permainan disaat mereka masih kecil seperti lompat tali, leng kali leng,
benteng, gici - gici, serta senam gerak masyarakat (Gernas) bersama –
sama.(MN.02)