AMBON,MARINYONEWS.COM,-Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) kota Ambon Alex R Tahalele kepada media ini Rabu (06/07/22) diruang kerjanya menuturkan. Proses penerimasn siswa baru tahun ajaran baru 2022/2023 tidak ada intervensi dari Dikbud apalagi Kadis ibu Insun Sangadji. Banyaknya polimik yang timbul dari proses penerimaan peserta didik terutama di kota Ambon, sehingga saya mengenalnya. "Soal proses penerimaan siswa baru tahun ajaran baru 2022/2023 yang sekarang berlangsung, semua yang kita jalankan berdasarkan Permendikbud.
Dari situlah kemudian dibuat petunjuk teknis oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku. Selanjutnya juknis itu diberikan ke semua sekolah SMA untuk melakukan proses penerimaan siswa. Jadi berdasarkan mekanisme tersebut sekolah SMA melaksanakannya termasuk kita di kota Ambon. Hingga ada yang mengatakan terjadi intervensi dari Dikbud itu sangat tidak benar. Apalagi sampai menyebutkan ibu Kadis yang terlibat itu fitnah, sekali lagi tidak benar dan sangat keterlaluan.
Penjelasan ini menurut Ketua MKKS yang juga Kepsek SMA N 1, dirinya sampaikan atas nama semua sekolah SMA yang dikota Ambon. "Sekali lagi semua sekolah di Maluku melakukan proses penerimaan siswa tahun ajaran 2022/2023 berdasarkan juknis", tegasya. Hanya saja diakui ada beberapa sekolah yang animo masyarakat dalam hal ini peserta didik ke sokolah-sekolah tersebut sangat tinggi dan membludak. Contohnya sekolah yang kini dipimpinnya SMA N 1, jumlah peserta yang melamar sangat banyak melebihi daya tampung.
Maka peserta didik yang melamar tidak bisa terakomodir secara keseluruhan. Bukan berarti karena ada intervensi, tetapi keterbatasan ruang kelas kiranya terkait dengan penerimaan baru, masyarakat kota Ambon dapat memahaminya dan berpikir positif. "Janganlah kita saling menyalahkan bagi yang memang tidak diterima pada beberapa sekolah itu. Kita mengarahkan pilihlah sekolah lain karena untuk mutu pendidikan di semua sekolah sekarang ini sama", ujar Tahalele mengakhir bincangnya dengan media ini.(MN-02)