Ambon,MarinyoNews.Com,- UPTD Museum Siwalima yang dipimpin Darwin Lawalatta terus berbenah dengan memberikan nuansa yang bangkitkan gairah generasi muda .syukur. terlihat hari (08-12/22) pihaknya mengelar Seminar Kajian Koleksi Tenun yang diangkat dari daerah Maluku Barat Daya. Kegiatan tersrbut diselenggarakan berdasarkan peraturan pemerintah nomor 66 tahun 2015 pasal 1 ayat 1. Yang menyebutkan Museum adalah lembaga yang berfungsi melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi dan mengkomunikasikannya kepada masyarakat.
Lebih lanjut Lawalatta menyebutkan, terselenggaranya kegiatan ini dikarenakan peran serta dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Propinsi Maluku yang dipimpin Plt Kadis DR Insun Sangadji. Dimana ibu Kadis terus berikan dorongan dan suport untuk Museum Siwalima harus terus beri warna yang berkaitan dengan jati diri yaitu tampilkan berbagai kebudayaan yang ada di 11 Kabupaten/kota. Hal itu disampaikan kepala museum Siwalima provinsi Maluku Darwin Yacob Lawalata dalam sambutannya dihadapan para nara sumber peserta dan para undangan. Kepala UPTD Museum Siwalima di gedung teater itu mengatakan, kegiatan seminar kajian koleksi museum Siwalima tahun 2022 mengusung tema "tenun Maluku barat daya.
"Kehadiran Museum Siwalima mesti jadi media informasi, edukasi dan promosi budaya Maluku".terangnya. Seminar yang dibuatnya berasal dari budaya Kabupaten Maluku Barat Daya menyatakan Maluku sangat kaya dengan berbagai budaya salah satunya kain tenun. Hingga proses pemanfaatan dan pengembangan serta penyebarluasan informasi dan koleksi data yang ada di Museum Siwalima perlu terus digalakan. Termuat dalam kegiatan ini yakni seminar kajian koleksi museum yang membahas secara mendalam tentang tenun Maluku Barat Daya ( MBD). Menurut hukum, kain tenun merupakan warisan para leluhur yang perlu dilestarikan dan ditingkatkan sebagai hasil dari budaya bangsa.
"Motif dan pola yang terbentuk dari tenun MBD secara makna memiliki nilai yang berbeda-beda dan secara historis menggambarkan kearifan lokal yang mengidentifikasi masyarakat. Hal ini mendapat apresiasi yang tinggi kiranya masyarakat MBD dapat terus lestarikan tenun MBD secara turun temurun. Agar dapat terus memulihkan keberadaan fisik dalam hal ini tetap mempertahankan motif simbol yang termuat dalam kain tenun MBD. Sebagai salah satu ciri khas budaya provinsi Maluku,”ujarnya. Lawalatta berikan Apresiasi kepada para peneliti, pakar sejarah dan budayawan yang tentu saja keilmuannya sangat membantu.
Terutama dalam mengidentifikasi makna dan nilai yang termuat dalam motif motif kain tenun MBD dan melakukan pengkajian dari berbagai sudut pandang pengetahuan dan kapabilitas keilmuan. Orang nomor satundi Museum Siwalima itu berharap melalui seminar kajian tenun MBD ditahun 2022 ini. Dapat mengembangkan dan memperbaharui data informasi tenun MBD sebagai bagian dari penyebarluasan informasi koleksi museum Siwalima. Dengan tujuan lainnya yaitu meningkatkan pemahaman, rasa cinta dan rasa memiliki masyarakat luas. Diantaranya generasi muda dan pemangku kepentingan tentang makna dan nilai sejarah tenun MBD. Lebih lagi tetap bertahan dan menawarkannya sebagai kekayaan budaya orang Maluku," pintanya.
Sementara itu panitia menambahkan terimakasih kepada nara sumber, peserta dan hadirin semua yang hadir. Sebutnya kegiatan seminar kajian koleksi museum Maluku Barat Daya Tahun 2022 berlatar belakang pemanfaatan benda-benda peninggalan leluhur Dibuktikan dengan hasil budaya manusia serta alam dan lingkungannya dalam rangka perlindungan dan pelestarian kekayaan bangsa melalui berbagai bentuk kegiatan. Lanjutnya Museum Siwalima sejak awal mulai berdirinya hingga saat ini dari tahun ke tahun terus melakukan berbagai perkembangan. Dapat dilihat secara sistematik dalam kegiatan diskusi survei serta kajian-kajian ilmiah yang telah dilaksanakan. Terus berlanjut secara berkelanjutan dengan melibatkan berbagai narasumber peneliti pekerja sejarah dan budayawan.
Yang tentunya sangat membantu dalam menyikapi data dan informasi koleksi sebagai jantung atau bagian terpenting dari museum. Melihat perkembangan museum yang terus membenahi diri dari tahun anggaran 2022 ini Museum Siwima menghadirkan kegiatan seminar kajian dengan tema "tenun Maluku Barat Daya media informasi edukasi dan promosi budaya Maluku". Adapun pembahasan fokus koleksi tenun Maluku Barat Daya yang dikupas secara mendalam dan tajam.
Tentang motif sejarah dan makna serta pemanfaatan nilai dari tenun Maluku Barat Daya dalam lingkup promosi budaya Maluku dengan sasaran masyarakat luas generasi muda Maluku. Yang memiliki peran penting dalam upaya kemajuan peradaban Maluku berdasarkan Pancasila dan undang-undang 1945.(MN-02)
Sumber : http://marinyonews.com/uptd-ms-gelar-seminar-kajian-koleksi-tenun-maluku-barat-daya-detail-445792