Ambon,Marinyonews.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku berencana, usai pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada April mendatang, akan melaksanakan program mobile guru serta melakukan kompetensi dasar kepada seluruh Kepala Sekolah SMA/SMK se-Maluku.
"Mobile guru ini dari sekolah yang penuh ke sekolah yang tidak memiliki guru. Yang pastinya mereka tidak tinggal tetap disitu, mungkin cuma enam bulan, setelah itu saya ganti dengan yang lain atau roling," Ungkap Plt. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Insun Sangaji, kepada wartawan usai pembukaan Forum OPD Dikbud Maluku yang berlangsung, di Golden Palace, Rabu (19/02/).
Program mobile guru yang nantinya diterapkan Dikbud Maluku lanjut Sangadji salah satunya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan mutu pendidikan dan distribusi guru ke daerah-daerah yang minim tenaga pendidik.
Hal ini dilakukan, karena selama ini penyebaran guru di maluku tidak merata, terutama pada daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T)
"Jadi guru-guru tidak usah takut kalau di mobile, tidak mungkin dia tinggal di tempat itu selamanya, dia hanya sementara, itu juga penyegaran. Mungkin guru-guru di Ambon sudah sumpek saya pindahkan sebentar, mungkin enam bulan dia balik lagi atau pindah ke tempat lain, tetapi konsekuensinya adalah biaya, tapi tidak usah khawatir untuk mereka punya gaji dan sertifikasi, dan yang tidak punya sertifikasi kita akan urus untuk mendapat sertifikasi. dan untuk sekolah yang tidak memiliki Mess, pihaknya akan mengontrak rumah. Untuk biayanya berasal dari Dikbud Provinsi Maluku."tuturnya.
Selain Mobile guru, Dinas Pendidikan juga akan melakukan seleksi terhadap Kepala Sekolah SMA/SMK, guna mengisi kekosongan jabatan maupun dijabat oleh Plt.
"Kita sudah programkan kegiatan ini, untuk sekolah yang sudah memiliki kepala sekolah saya hanya akan uji kompetensi,"tandasnya.
Kata Sangadji, semua program yang diprioritaskan maupun yang direncanakan di tahun 2020 ini, akan di dorong pada APBD perubahan, jika tidak bisa di undurkan sampai tahun 2021, namun semua itu tentunya akan di koordinasikan dengan Gubernur Maluku.
Sehubungan permasalahan guru yang diterimanya, tentunya akan menjadi perhatian serius untuk diselesaikan. Apalagi guru merupakan ujung tombak dalam meningkatkan mutu pendidikan di negeri seribu pulau ini,” ujar Sangadji (Mn.02)