Ambon, Marinyo News.Com - Usai
Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah tahun 2019, Halal Bi Halal menjadi perhatian
khusus sebagai ungkapan syukur untuk menebarkan cinta kasih dan memperkuat
silaturahmi dengan seluruh ASN lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PUPR) Provinsi Maluku.
Kegiatan Halal Bi Halal ini berlangsung pada Aula Lantai III Dinas PUPR Provinsi Maluku, Kamis (20/6).
Kepala Dinas PUPR Provinsi Maluku Ismail Usemahu mengatakan, puasa mempunyai pesan moral yang bersifat universal. Meskipun berbeda, tetapi spiritnya sama sebagai media untuk melatih diri dan menahan hawa nafsu dalam upaya kebutuhan makan minum, hingga terbenamnya matahari.
"Saya kira, dengan puasa kita dilatih agar memiliki sifat yang baik, tidak marah dan iri hati terhadap oranglain. Karena dengan berpuasa kita mensifati sifat Allah yang penyayang, adil, Pengampun, maha berilmu, maha bersyukur, dan maha lembut, sebagai sumber kehidupan untuk membangun peradaban."tuturnya.
Dia mengakui, puasa yang dijalankan oleh umat muslim bukan sekedar menahan diri, tetapi dengan puasa yang dilakukan selama sebulan penuh dapat menambah kompetensi spiritual, sebagai sumber keadilan dan rahmat bagi semesta.
Untuk itu, ASN dalam menjalankan puasa diajarkan agar dapat membangun SDM yang memadai dan jujur berkompeten dalam bekerja, sebagai bentuk dedikasi untuk membangun Maluku yang terkelola secara baik.
Dari acara Halal Bi Halal tersebut, seluruh ASN Dinas PUPR diajak untuk bermaaf-maafkan dengan sesama, karena pemaaf sejatinya dapat disertai dengan kesediaan seadil- adilnya dan memberi yang terbaik bagi oranglain. "Saya menghimbau, agar kita mampu menjaga persatuan dan kesatuan sebagai orang basudara karena dibesarkan dari rahim bumi raja- raja dan berdiri serta berkembangbiak di Maluku, tidak ada alasan untuk saling menciderai, mari baku kele maju bangun daerah ini."tandasnya.
Sementara
itu, Ustadz Arsal Tuasikal, menuturkan Halal Bi Halal sejatinya mengajarkan
kita umat muslim sebagai orang yang beriman kepada Allah Swt dan harus mampu
memberikan rasa aman kepada siapapun. "Siapapun yang mengaku diri beriman,
harus mampu menciptakan rasa aman, jika tidak maka sia-sialah imannya. Karena
agama adalah sesuatu hal yang sempurna."ungkapnya. (MN.02)