Ambon,Marinyonews.com - Istri Gubernur Maluku Widya Murad
Ismail terus menunjukan eksistensinya dalam memperjuangkan apa yang menjadi
kekayaan dan ikon dari daerah Maluku.
Selain memperkenalkan, kain tenun khas MBD dan Tanimbar
kepada dunia internasional beberapa waktu lalu,
kali ini dalam kapasitasnya sebagai Ketua Umum Forum Peningkatan
Konsumsi Ikan (Forikan) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi kembali menyampaikan
keinginannya untuk mempatenkan menu “Ikan Kuah Kuning” sebagai makanan khas
Maluku.
Keinginan ini disampaikan dalam rapat perdana Forikan Provinsi Maluku yang dilangsungkan di
Ruang Rapat Lantai II Kantor Gubernur Maluku, Jumat (22/11/2019).
Widya yang didampingi Kabid Penguatan Daya Saing Dinas
Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Muhammad Assagaf dan Sektretaris TP PKK
Diana Padang mengatakan, selain sebagai ajang silaturahmi dengan anggota dan
pengurus Forikan, rapat perdana ini
juga bertujuan untuk mendengar berbagai
masukan yang berkaitan dengan program dan kegiatan di tahun 2020 mendatang.
“Teman-teman saya itu kalau mau ke Ambon pasti carinya ‘Ikan
Kuah Kuning’. Dari situ saya mulai berpikir, kenapa tidak kita patenkan saja
makan khas ‘Ikan Kuah Kuning’ ini sehingga menjadi ciri khas tersendiri dalam
hal masakan daerah,” ungkapnya.
Menurut Widya, untuk mendapatkan hak paten menu khas Maluku
ini, memang membutuhkan proses yang tidak mudah. Namun, ini harus dilakukan,
sebagai wujud dari pengakuan bahwa Maluku memang merupakan daerah Lumbung Ikan
Nasional (LIN).
Widya mencontohkan, apa yang baru diraih Provinsi Maluku yang
diwakili TP PKK Kota Ambon yang berhasil meraih gelar juara I lomba tingkat
Nasional untuk kategori cluster sagu pada peringatan Hari Pangan Sedunia yang
digelar di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Widya menjelaskan, untuk pengolahan sagu Provinsi Kepulauan
Riau memiliki sekitar 265 macam olahan sagu. Dan untuk mencapai target itu,
Maluku harus melebihkan jumlah olahannya sekitar 20 atau 30 macam.
“Saya rasa Insha Allah, kita bisa,” ungkap Widya.
Untuk itu, tambah Widya, Forikan Maluku kedepan harus pula
dapat memperkenalkan Maluku bukan hanya pada skala nasional tapi juga di skala
dunia internasional.
Widya optimis, sudah saatnya Forikan Provinsi Maluku bergerak
maju dengan berbagai program kerja yang ada dalam mendukung pemerintah. Dan Forikan kedepan
dalam menyusun program kerja tidak perlu yang muluk-muluk.
Dikatakan, walaupun selama ini juga sudah ada kegiatan, tapi
terkesan stagnan. Jadi semua harus sepakat
bahwa dibentuknya Forikan ini bertujuan tidak hanya ikut lomba. Namun, lebih
dari itu, kepengurusan Forikan kedepan harus bisa memberikan sumbangsih yang
terbaik bagi daerah.
Kepengurusan Forikan Provinsi Maluku baru saja terbentuk
sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Maluku Nomor 279 Tahun 2019 tentang
Pembentukan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikani) Daerah Provinsi
Maluku, dengan susunan keanggotaan sebanyak
28 orang yang tardiri dari dinas/instansi terkait.(Mn.01)