Widya: Permainan Tradisional Perlu di Populerkan Kembali Sebab Miliki Keunikan

Widya: Permainan Tradisional Perlu di Populerkan Kembali Sebab Miliki Keunikan

Ambon, Marinyonews.com - Setiap daerah di Maluku miliki keunikan pada  permainan tradisonal daerah yang kini sudah hampir punah hingga petru kembali dilestarikan. Seperti halnya yang hari ini Jumat (17/09/21)  di kabupaten  Seram Bagian Barat tepatnya desa Kamarian digelar lomba permsinan tradisionsl yaitu Enggrang Batok (Lari Tampurung), Hela Rotang (Tarik Rotan) dan Buah Kira-Kira (Mirip permainan Puzzle). Hadir Ina Latu Maluku yang juga Pembina Utama Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail.

Selain itu eakili Bupati SBB hadir  Sekda Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Mansur Tuharea,  pembukaan festival dipusatkan di Negeri Kamariang, Kecamatan Kairatu, Kabupaten SBB, di lapangan Sepakbola. Ditandai dengan pemukulan Tifa oleh Pembina Utama KPOTI Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail. Sebagaimana diketahui, Festival Solohua diadopsi dari nama Gunung Solohua di Negeri Kamariang yang sampai kini terlihat megah diantara pepohonan yang mengelilinginyaimg-1631886584.jpg.Widya Pratiwi Murad Ismail pada kesempatan itu mengatakan, permainan nasionsl  sebagai bagian dari budaya daerah. Permainan tradisional ini hidup di tengah-tengah masyarakat Maluku termaduk di  Indonesia. Permainan semacam ini harus diketahui dan dirasakan anak-anak untuk membangun karakter yang positif. Seperti menghargai perbedaan, buat seduatu mesti dengsn ke jujuran. Olehnya itu,  perlu untuk kembali dipopulerkan dan dilestarikan,  "Adanya permainan tradisional ini membantu anak-anak untuk bergerak secara fisik, ini yang sering dilupakan.

"Kalau anak main gadget kan sambil duduk tuh, akhirnya anak kurang bergerak, bisa membuat anak tidak sehat, olehnya  sudah saatnya permainan rakyat kita populerkan dan didukung melalui festival seperti ini," ungkap Widya. Menurut isteri Gubernur Maluku, tujuan digelar festifal tersebut, agar permainan rakyat dan olahraga tradisional, yang merupakan salah satu kekayaan budaya tidak hilangpercuma tetapi dapat  diakui oleh negara atau daerah lain.

Baginya, zaman dan generasi boleh berganti, namun kelestarian budaya tradisional adalah tanggung jawab bersama untuk melestarikannya. Ia mengaku,  sebuah kehormatan, dirinya dapat hadir bersama masyarakat untuk bersama-sama dalam pagelaran festifal dimaksud. Ia pun memberi apresiasi kepada KPOTI Provinsi Maluku yang telah menggagas festival tersebut.  Dirinya  berpesan KPOTI Provinsi Maluku dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk tetap memperkenalkan warisan buda

“Mengingat berbagai permainan rakyat mulai menghilang bahkan jarang sekali ditonton dalam keseharian.Tidak hanya pada tataran masyarakat perkotaan, ternyata berbagai permainan tradisional juga hilang dari tataran masyarakat pedesaan,” kata Widya. Padahal, sebut Widya permainan olahraga tradisional dapat menjadi wahana pendidikan yang melatih kemampuan anak, serta aktif melestarikan budaya daerah dan bisa membangun karakter sumber daya manusia Indonesia yang memiliki nilai karakter bangsa.

Ditempat yang sama, Sekda SBB, Mansur Tuharea menambahkan, permainan tradisional merupakan bagian dari budaya yang diperkirakan sudah ada sejak jaman kerajaan dan mengalami alkulturasi pada jaman penjajahan. Permainan ini merupakan aktivitas budaya sederhana, yang mudah dimengerti, dipelajari, bahkan biayanya relatif murah. Karena sedikit menggunakan perlengkapan dan dapat dirancang sendiri ketimbang permainan dan olahraga modern. "Oleh sebab itu, saya mengajak seluruh masyarakat SBB untuk bersama-sama membangkitkan dan mempopulerkan kembali permainan tradisional dalam setiap kesempatan atau momen apa saja. 

“Sebab, dengan melestarikan permainan ini, saya optimis banyak wisatawan yang tertarik untuk datang ke daerah kita," pungkas Sekda. Pada acara yang sangat unik yaitu festival permainan tradisionsl  dihadiri Kadis Pariwisata Provinsi Maluku, Max Pattinama, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Halima Soamole, istri Bupati SBB, Ny. Christina Nanlohy/Akerina, sejumlah pengurus TP-PKK Provinsi Maluku/Kabupaten SBB, Kapolsek Kairatu AKP. Hendry Hursepuny, Camat Kairatu M. Yusuf Hatala dan lainnya. (MN-02).

Sumber : http://marinyonews.com/widya-permainan-tradisional-perlu-di-populerkan-kembali-sebab-miliki-keunikan-detail-437991