
"Bantuan anak sebagai salah satu inflasi idi Maluku, khususnya di Kota Ambon yang berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Maluku tergolong cukup tinggi," katanya. Pemberian anakan cabe itu juga sekaligus untuk mendukung program Pemerintah Kota Ambon yakni "Kalesang Kintal Kosong" yang dicanangkan saat acara HUT ke-447 dilapangan Merdeka oleh Pjs Walikota Bodewin Wattimena. "Jadi bantuan ini merupakan dukungan BI kepada Pemerintah Kota Ambon terhadap program "Kalesang Kintal Kosong" yang baru saja diluncurkan pada upacara HUT Kota Ambon," terangnya.

Dengan istilah Ambon baku topeng anakan cabe dipastikan dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hari-hari. Sekaligus dapat menurunkan harga komoditas itu di pasaran yang masih tergolong tinggi. Terkait itu Pjs Walikota Ambon Bodewin Wattimena mengatakan, sangatbersukur dan berterimakah kepada Perwakilan BI. Karena bantuan bibit cabe maka masyarakat dapat memanfaatkan kintal kosong untuk menanam salah satu komoditas pertanian itu.

"Kiranya masyarakat yang miliki pekarangan kosong dirumah-rumah bisa menanam cabai. Nanti kita akan memberikan bibit cabai untuk ditanam, itulah Kalesang kintal kosong, karena itu bantuan yang diberikan kepada seluruh masyarakat di Kota Ambon," ujarnya.
Ditambahkan, berdasarkan Data BPS Provinsi Maluku pada bulan Agustus 2022 Kota Ambon mengalami inflasi 0,82 persen. Dengan indeks harga konsumen (IHK) 114,65, yang disebabkan oleh kenaikan indeks pada 10 kelompok pengeluaran terutama sayur kangkung.

Hasil pantauan BPS Agustus 2022 menunjukkan Kota Ambon mengalami inflasi sebesar 0,82 persen. Atau terjadi kenaikan IHK dari 113,72 pada Juli 2022 menjadi 113,84 pada Agustus 2022. Sedangkan inflasi tahun kalender Kota Ambon Agustus 2022 tercatat sebesar 4,43 persen dan inflasi tahun ke tahun tercatat sebesar 6,83 persen.
Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 0,82 persen, inflasi terendah terjadi di Kota Bekasi sebesar 0,12 persen. Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Kota Tanjung Pandan

Belum Ada Komentar