Joget Saat Ramah Tamah Itu Tradisi Jangan Dipolitisir Dengan Tidak Berprikemanusiaan
Ambon,MarinyoNews.Com,-Tamah tamah HUT Propinsi pada Rabu (19/8) setiap tahun diisi acara bernyanyi. Para pejabat bernyanyi, pegawai bahkan wartawan menyambut lagu itu dengan bergoyang/berjoget. Itu bukan suatu hal yang tabuh ataupun merusak moral orang Maluku.
Ini suatu tradisi yang sudah ada sejak dulu kala dilakukan para leluhur untuk bangun kebersamaan orang basudara. Yang selalu diistilahkan sagu salempeng dipatah dua, potong dikuku rasa didaging dan Ale rasa Beta rasa. Cara hidup orang basudara yang mesti terus dilestarikan dalam kondisi apapun.
Berkaitan dengan covid-19 bukan berarti pemerintah bersenang-,senang dibawah penderitaan masyarakat. Hingga muncul pemberitaan yang meleceng dengan sebutan tidak etis, para jurnalis yang memuat berita ini tidak hadir pada kegiatan HUT. Mereka mengadopsi dari wartawan mengambil video dan kirim ke info humas Pemda.
Padahal sebelumnya sudah diwanti-wanti untuk jangan diekspos, hingga boleh dikatakan wartawan yang memberitakan dan mengirim Vidio juga tidak etis. Kita tahu bersama orang yang paling bertanggungjawab tangani covid selama lima bulan adalah Kasrul Selang.
Segala cara diusahakan agar Maluku dan kota Ambon dapat terangkat dari bencana itu oleh Tuhan yang masa esa. Sekali lagi Sekretaris Daerah Maluku, telah terbukti sangat serius perangi covid. Sejak covid melanda Maluku beliau istilahnya tidak lagi peduli dengan keluarga. Hanya demi orang Maluku, mulai dari pagi hingga larut malam masih berada dikantor untuk penangan covid-19.
Seandainya selesai kunjungi pasien dan dimintai informasi dari pers terkadang beliau tidak mau didekati sebab takut wartawan bisa terjadi hal tidak diinginkan. Sebagai wartawan kami melihatnya sangat sedih hingga suara hati mohon Tuhan selalu menjaganya dijauhkan dari covid.
Sempat istri tercintanya terjangkit virus, tetapi pa Kasrul tidak sebab sejak diangkat sebagai ketua Gustu oleh Gubernur Maluku Murad Ismail dirinya selalu kerja dengan hati yang tulus demi kesejahteraan masyarakat di Maluku.Jadi kalau cuma dengan apa yang dilakukan pada HUT Propinsi, wartawan jadikan sebagai pemberitaan untuk menyudutkan pejabat suatu hal yang keliru.
Apalagi minta nara sumber berkomentar seolah-olah semua itu najis. Sangat disayangkan nara sumber tanpa mengecek lebih dulu sudah ikut berkomentar. Harus diketahui kita semua yang ada diacara itu terbebas covid dan untuk pertahankan imun tubuh salah satunya juga denganbbergoyang. Kita tidak gunakan masker itu karena sementara bernyanyi dan bergoyang.
Selain itu dari pantauan pers, tahun tahun kemarin acara lebih meriah tahun ini sangat sederhana karena covid-19. Namun penuh kekeluargaa diisi dengan lagu lagu bertemakan covid, disaat akan menutup rangkaian acara lagu berirama dangdut dan kita berjoget. Sembari tetap jaga protokol kesehatan, hanya penyanyi tidak mungkin gunakan masker dan kalaupun ada satu dua tidak bermasker itu karena saat bergoyang nafasnya tidak stabil.(Mn-02)
Belum Ada Komentar