Biro Ekonomi Buat Pertemuan Perdana Bahas Kebutuhan Bahan Pokok
Ambon,MarinyoNews.Com,-Pemerintah Propinsi Maluku terus memberikan perhatian kepada masyarakat terutama menyangkut stock bahan pokok yang tersedia dipasaran. Terkait hal itu pada Senin (21/02/22) oleh biro ekonomi dan Infestasi melakukan pertemuan perdana. Dengan menghadirkan semua instansi yang memiliki hubungan kerja untuk membahas berbagai kebutuhan masyarakat akan 9 bahan pokok. Terutama menjelang hari raya Idul Fitri yang sudah semakin mendekat.
Dalam pertemuan tersebut yang menjadi pimpinan rapat ketua tim Gubernur percepatan Pembangun Maluku Hadi Basalama. Yang didampingi kepala Bank Indonesia Bakti Artanta yang merupakan pimpinan baru di BI. Hadi menyebutkan Pemerintah Propinsi Maluku yang dipimpin Gubernur Murad Ismail sangat punya kepedulian besar terhadap Masyarakat Maluku. Beliau arahkan biro Ekonomi dan Infestasi untuk melihat kebutuhan bahan pokok masyarakat agar jangan sampai terkendala. Harus pastikan semua stock kebutuhan dan didistribusi berjalan lancar dan juga mesti monitoring.
Agar tidak terjadi terjadi kenaikan harga yang akan bebankan masyarakat terutama mereka yang ekonomi lemah.
Sehingga untuk itu Basalama sebutkan orang nomor satu di Maluku telah membentuk posko untuk pantau kebutuhan sembilan bahan pokok yaitu ada pada Dinas Perdangan dan Biro Ekonomi/Infestasi. Selain itu Pemerintah juga buat neraca pangan untuk pastikan harga dipasaran. Lanjutnya kedepan ini karena akan ada hari besar keagamaan yaitu Idul Fitri yang akan diawali dengan bulan puasa. Maka akan ada bazar murah dan juga pemerintah pemberian sembako gratis.
Saat disinggung soal sampai hari ini minyak kepala dipadaran harganya masih melambung. Menyangkut hal itu urusannya Dinas Perdagangan, oleh Plt Kadis Indaq disampaikan sudah berjalan normal yang mana kini harga 1 Kg Rp 14.000 rupiah. Sementara itu kepala Bank Indonesia yang baru saja menjabat pimpinan Bank Indonesia saat dimintai komentarnya terkait peetemuan dijelaskan. Bank Indonesia sesuai dengan fungsinya ialah bantu dalam masalah inflasi ataupun pertumbuhan ekonomi. Perlu diketahui inflasi untuk tahun ini sebesar 4 persen atau sudah ada dikoridor 3,1 ini merupakan suatu hal yang membaik.
Lanjutnya kita harus berusaha lagi untuk menaikannya, jadi hari ini yang kita lakukan pertemuan merupakan bagian dari kolaborasi untuk mempersiapan berbagai hal menyangkut tersediannya sembilan bahan pokok yang ada di distributor-dustributor. "BI akan terus lakukan pemantauan menyangkut kelebihan stock dan lain. Disebabkan ada kebijakan lain oleh Pemerintah dan semuanya ini merupakan rananya TPID. Selsan itu sudah ada pokso bentuksn Pemerintah yang lakukan monitoring harga pasar", tuturnya mengakhir percakapan dengan media.(MN-02)
Belum Ada Komentar