Danrem Ajak Dialog IPPMAP Pelauw Untuk Hidup Damai Sesuai Ajaran Para Leluhur8
AMBON.MARINYONEWS.COM,-Pemerintah Propinsi Maluku terus dibuat pusing dengan berbagai kejadian yang terjadi di Kecamatan Pulau Haruku pasca tragedi kemanusiaan yang terjadi dengan runtuhnya Desa Kariuw. Dimana sampai kini masih ada lagi kejadian yang baik itu demo dan lebih lagi terjadi kasus penembakan oleh orang misterius di hutan P Haruku hingga menyebabksn warga Hilaliu jadi korban meninggal dan luka. Sebagai anak daerah siapapun dia sangat prihatin dan terus berusaha untuk mencari jalan keluarnya.
Salah satunya Danrem/151 Binaiya Brigjen TNI Arnola Ritiauw yang adalah putra daersh Maluku. Dirinya berusaha untuk dapat mendamaikan semua pihak dan jadi pembawa pesan damai saat bertemu dengan siapa saja. Seperti yang kemarin Selasa (15/02/22) saat bertatap muka dan berdialog dengan Ikatan Pemuda/Pemudi Pelajar Mahasisea Pelauw (IPPMAP) Komandan Korem 151/Binaiya Brigjen TNI, Arnold A. P. Ritiauw, saat tatap muka menitip pesan Rekonsiliasi harus segera direalisasikan agar permasalah konflik sosial ORI-Kariu beberapa waktu lalu dapat segera terselesaikan.
Sehingga masyakarat kedua Negeri yang afalah orang basudara dapat kembali hidup damai dan bisa beraktifitas kembali. "Saudara-Saudara sekalian, kita duajar dari dulu untuk Hidup orang basudara saling baku bantu, satu sayang laeng, kita betul betul bisa baku jaga, kalau ada perselisihan kita bisa kumpul dan menyelesaikan masalah secara baik baik," ajak Danrem. Kiranya yang beta minta ingat akang dan ade ade jangan katong mudah terhasut/terpancing sehingga menimbulkan rasa saling benci dan dendam.
Tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan, dan saya berharap ade Ade yang di depan beta ini dapat menjadi perwakilan pencetus gagasan perdamaian di tanah Maluku. "Di kesempatan dialog itu salah saru mahasusea Mohammad Tuasikal berkomentar, selalu pegang nasehat dari katong para pendahulu. Bahwa sapa punya hak, berarti dia punya hak, Negri Pelauw akan menjadi pelopor perdamaian. Kami meminta agar pak Danrem dapat mendorong yang berwenang dalam hal ini pihak Kepolisian agar segera tuntaskan permintaan katong masyarakat Pelauw " sehingga permasalahan segera dapat terselesaikan Tuturnya.
Dengan penuh persaudaraan yang tulus, Danrem menyatakan Rekonsialai pasti terjadi. Namun tentunya itu memerlukan proses dan waktu yang tidak seperti membalikan telapak tangan. Sebab proses yang sedang berlangsung itu dilakukan sesuai dengan pentahapan dan mencapai hasil yang diinginkan. "Marilah katong jadi Tuan rumah dan membesarkan negeri kita dengan balajar yang rajin. Agar jadi orang pintar serta dapat berguna bagi Maluku danBangsa Indonesia,"ucap Danrem.(MN-02)
Belum Ada Komentar