Gub : Dari Kongres AMGPM ke-29, Pemuda Mesti Berani Berkata Benar-Salah
Ambon,MarinyoNesw.Com,-Dari Kongres AMGPM ke-29, Gubernur Maluku Murad Ismail menyatakan pemuda harus mengatakan benar dan dalah sebagai penerus bangsa ini. Hal itu disampaikan pada pembukaan membuka Kongres Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) ke-29 yang berlangsung di bumi Wayame. Acara pembukaan pada Gereja Protestan Maluku Jemaat Pniel Wayame, Klasis Pulau Ambon Utara (25/10).
Gubernur dalam amanatnya, menyerukan tiga pesan penting yang harus dimiliki pemuda gereja. Pertama, pemuda gereja harus memiliki karakter keberanian. Artinya dari keberanian yang dimaksud adalah, berani mengatakan benar atau salah di lingkungan sosialnya dan dalam kemasyarakatan. Dikatakan karena akhir-akhir ini banyak bermunculan berita hoax. Jadi pemuda gereja harus memiliki mind set yang positif dan konstruktif sehingga berani berkata benar dan salah.
Kedua, Pemuda geraja harus jujur dapat mengerjakan hal-hal besar, dan setia terhadap hal-hal terkecil. Dan ketiga adalah keadilan, menurutnya akan sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan. ”Sulit sekali bagi seseorang untuk mempertahankan nilai keadilan ketika diperhadapkan dengan masalah kesejahteraan. Disinilah peran penting pendidikan karakter dan moralitas agar AMGPM memahami hakikat keadilan,” tandas Gubernur Maluku.
Sebagai pemimpin daerah, lanjut Gubernur, Kongres AMGPM ini harus dimanfaatkan untuk memenuhi panggilan kristiani yang mampu melahirkan gerakan positif, kritis, inovatif dan kreatif dalam membangun karakter pemuda yang berkualitas. "Inikan organisasi keagamaan. Boleh berpolitik tapi tidak politik praktislah. Maksudnya, vieuw untuk kegiatan agama dan pemuda AMGPM ini, saya berharap harus ada tiga karakter yaitu keberanian, kejujuran dan keadilan.
Kalau tiga hal ini jadi patokan sebagai karakter berarti Maluku pasti luar biasa melesat kedepan. Dan mereka bisa memilah antara hal baik atau tidak baik, berani mengatakan yang benar itu benar, salah itu salah. Itu yang harus dituntut oleh kita orang beragama. Dalam kongres yang bertemakan "Beritakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan Kerjakanlah Keselamatanmu" ini, mantan Dankor Brimob menegaskan. Tema tersebut memberi syarat bahwa AMGPM sangat optimis dan siap menghadapi tantangan zaman yang terus berubah.
Pandangan saya, untuk dapat mengimplementasikan tema tersebut, sekali lagi AMGPM harus memiliki tiga karakter tadi. Saya juga akan menyampaikan kepada pemuda Islam (Organisasi Islam) untuk memiliki tiga karakter tersebut. Agenda kongres lima tahunan ini, lanjut Gubernur, menjadi salah satu momen penting dalam sejarah perjalanan AMGPM. Sebab, kongres ini merupakan forum tertinggi dalam pengambilan keputusan secara organisasi.
Atas dasar itu, dirinya berikan apresiasi kepada panitia penyelenggara yang melaksanakan kongres ini secara virtual dan menerapkan protokol kesehatan, sebagai upaya pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19. "Moto AMGPM menjadi Terang dan Garam Dunia adalah panggilan suci sekaligus amanah dari Tuhan. Konsekuensinya, AMGPM harus dapat beradaptasi dengan lingkungan. Sebab menjadi Garam berarti Memberi Cita Rasa dan menjadi Terang berarti memberi Cahaya Penuntun," lanjutnya.
Gubernur menambahkan, AMGPM haruslah cerdas, memahami lingkungan sosialnya yang terus berubah. Pemuda Gereja juga harus proaktif, terlibat dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat agar mampu memberi warna tersendiri dalam bingkai hidup persaudaraan. "Disadari bahwa sosok pemuda selalu identik dengan sikap idealis dan kritis. Namun jauh lebih baik jika pemuda dapat tampil, inovatif dan tidak ikut politik praktis," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Kongres ke-29 Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) di Jemaat GPM Wayame - Klasis Pulau Ambon Utara ini, akan berlangsung hari ini hingga tanggal 28 Oktober 2020. Kongres dilangsungkan secara virtual diikuti kurang lebih 300 orang dari 34 daerah yang ada di Maluku dan Maluku Utara, dengan mengutamakan protokol kesehatan (Prokes) secara ketat.
Dalam Kongres pemilihan Ketua Umum, Sekertaris serta Pengurus Besar AMGPM ini, peserta dibagi menjadi tujuh spot utama selain Gereja Pniel Wayame sebagai sentral pembukaan kongres, yakni Gereja Eirene (Souhoru) dan Gereja Bethesda (Hative Besar), Gereja Ebenhaezer (Rumah Tiga), dan Fajar Hidup (Rumah Tiga), Gereja Bethesda (Poka), dan Gereja Sejahtera (Poka).
Kongres ini dihadiri Wakil Gubernur Maluku Barnabas Natanhiel Orno, Sekretaris Daerah Maluku Kasrul Selang, Karo Humas dan Protokol Setda Maluku Melky Lohy dan Forkopimda lingkup provinsi, Ketua DPRD Maluku Lucky Wattimury, Sekwan DPRD Maluku Boedewin Wattimena, Walikota Ambon Richard Louhenapessy, Rektor Unpatti Ambon Dr. Marthinus J. Saptenno dan tamu undangan lainnya.(MN-02)
Belum Ada Komentar