GUB : HADIRI MUSRENBANG NASIONAL - DIBUKA PRESIDEN JOKO WIDODO
AMBON,MARINYONEW.COM,-Setelah Musrembang tingkat propinsi selesai diikuti dengan Musrembang tingkat Nasional yang berlangsung distana negara dan dipimpin Presiden Joko Widodo. Gubernur Maluku, Murad Ismail menghadiri acara Pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2022 secara virtual melalui konferensi video dari Kediaman Gubernur, pada Kamis (28/4/2022).
Musrenbangnas 2022 dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023 yang mengusung tema “Peningkatan Produktivitas untuk Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” ini dibuka langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dari Istana Negara. Musrenbangnas diikuti para Menteri, pimpinan lembaga negara dan seluruh Gubernur/Bupati/Walikota se-Indonesia. Kepada para peserta musrenbangnas, Presiden menggambarkan bahwa dunia saat ini masih dihadapkan pada situasi ekonomi dan politik yang tidak mudah dan penuh dengan ketidakpastian. Ketika pandemi belum sepenuhnya berakhir, muncul gejolak lain yang menyebabkan inflasi global meningkat dan pertumbuhan ekonomi global mengalami. Oleh karena itu, ia mendorong semua pihak untuk terus waspada dan mengambil langkah antisipatif.
“Semua, kita harus memiliki sense of crisis.Jangan seperti biasanya, jangan bisnis seperti biasa. Hati-hati, sense of crisis harus ada di kita semuanya, jadi kita harus ada perencanaan yang baik, harus ada skenario yang pas dalam menghadapi situasi yang tidak pasti ini,” kata Presiden. Untuk itu, Presiden bersama beberapa hal penting untuk menjadi pegangan dalam menghadapi gejolak ekonomi global. Ada tujuh arah yakni, pertama, bekerja fokus untuk meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), artinya belanja barang dan jasa, belanja barang modal, belanja barang modal dan jasa harus diarahkan ke pembelian produk-produk dalam negeri. Padahal banyak daerah yang sesuai untuk penanaman kedelai, lakukan ini. Kemudian beri pendampingan UMKM sehingga bisa naik kelas untuk memenuhi standar-standar global, standar-standar internasional," imbau Presiden.
Kedua, percepat proses hilirisasi industri yang dilakukan di dalam negeri.Daerah-daerah yang memiliki pertambangan, dorong agar mereka segera membangun smelter. Daerah-daerah yang memproduksi coklat, kopi misalnya, dorong agar mereka masuk ke industri di daerah kita masing-masing, agar meningkatkan nilai tambah yang berlipat-lipat dan membuka lapangan pekerjaan yang sebesar-besarnya untuk rakyat. "Sekali lagi, saya ingatkan, jangan kita hanya menjadi pengekspor bahan mentah. Stop," tegasnya. Ketiga, tingkatkan produktivitas dan kemandirian di sektor pangan dan energi. Kita harus mengumpulkan semuanya, ke depan global/masalah dunia ada dua, pangan dan energi. Ini yang sangat kritis di dua hal ini, dan kita memiliki kekuatan di sini.
Oleh sebab itu, sekali lagi, pangankan kemandirian dan kemandirian di sektor pangan dan energi. lakukan secara fokus dengan skala yang masif, dikawal, dimonitor agar betul-betul berjalan," jelasnya. Keempat, tingkatkan investasi yang akan menciptakan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. "Ini sanggahan antar negara. Jika pelayanan perizinan belum di pusat maupun di daerah, segera sederhanakan dan cepat. Layani semua yang berkaitan dengan investasi, karena kita tidak dapat lagi bergantung kepada APBN dan APBD. Hati-hati mengenai ini. Oleh sebab itu, kita harus kreatif mencari sumber pembiayaan baru yang inovatif dengan terus meningkatkan kemudahan berusaha dan daya tarik investasi," jelas Presiden.
Kelima, tahun depan kita akan memulai lagi sesuai regulasi defisit di bawah tiga persen PDB.Karena itu perencanaan harus betul-betul rinci, perencanaan harus betul-betul detail, harus betul-betul tepat. penajaman lakukan belanja sehingga kualitas belanja semakin baik, semakin meningkat. Optimalkan penerimaan perpajakan. Keenam, agenda-agenda strategist untuk peningkatan SDM/peningkatan sumber daya manusia harus terus berjalan. Percepatan kemiskinan ekstrem, angka stunting yang kedua harus turunkan, peningkatan kualitas SDM melalui transformasi di bidang kesehatan, peningkatan akses dan kualitas pendidikan dan juga upscaling, rescaling tenaga kerja agar semakin produktif dan kompetitif.
Yang ketujuh, kita harus mempersiapkan pelaksanaan Pemilu yang tahapannya dimulai nanti di Juni tahun 2022. Saya minta, seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota mendukung pelaksanaan tugas KPU dan Bawaslu, termasuk tentu saja dukungan anggaran, baik dari APBN APBD, agar pemilu terselenggara dengan baik dan lancar," tandas Presiden. Hadir dampingi Gubernur Penjabat Sekda Maluku Sadli Ie dan Kepala Bapeda Maluku Anthon Lailossa..(MN-02)
Belum Ada Komentar