Jadi Lokus Stunting di Maluku, Widya Kunjungi Anak-Anak di Pulau Terluar BATUMIAU,- Duta Parenting (Perangi Stunting) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad Ismail, disambut meriah oleh warga Desa Batu
Widya Kunjungi Anak-Anak di Pulau Terluar
Ambon,MarinyoNews.Com,-Ibunya orang Maluku Widya Ismail sangat punya perhatian penuh kepada perempuan dan anak. Terutama bagi mereka yang ada dalam ketidak pastian hidup, sebagai Duta Parenting (Perangi Stunting) Provinsi Maluku dirinya kini berada di Kabupaten MBD. Tujuannya untuk bisa melihat secara langsung kehidupan warga Maluku Barat Daya.
Widya Pratiwi Murad Ismail, saat kunjungi Desa Batumiau disambut meriah oleh warga sekitarnya. Selain itu istri orang nomor satu di Provinsi Maluku waktu menginjakkan kaki di Pulau Leti, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Rabu (30/9) dengan penuh sukacita disambut orang tatua dan anak-anak
Sesuai geograris Kabupaten MBD memiliki 48 pulau, berbatasan langsung dengan Australia dan Timor Leste. Pulau Leti sendiri termasuk salah satu pulau terluar, dan menjadi beranda dari NKRI. Dalam kunjungan itu dirinya, didampingi Penjabat Bupati MBD Melky Lohy beserta para pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten MBD.
MBD terdiri dari pulau-pulau, hingga Widya menumpangi transportasi laut untuk bisa datangi Pantai Tiakur, Pulau Moa. Kepada masyarakat disampaikan, Sejak awal tahun sudah bertekad mengujungi MBD. Karena kabupaten ini memiliki tingkat prevalensi stunting yang cukup tinggi di Maluku. Tahun 2019, tingkat prevalensi balita stunting di daerah ini mencapai 27 persen.
Hingga menyebabkan MBD tahun ini ditetapkan sebagai salah satu kabupaten yang menjadi lokus stunting di Provinsi Maluku, dengan sasaran 10 desa lokus."Kedatangan saya sebagai Duta Parenting, ibunya anak-anak Maluku, adalah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat Maluku Barat Daya.
Selsinnitu bersilaturahmi, berbagi kasih untuk meningkatkan derajat kesehatan dan memerangi stunting di Maluku. Dirinya mengajak masyarakat di pulau-pulau terluar dapat memanfaatkan dan mengutamakan potensi protein karbohidrat yang ada di daerah ini. Penyebab stunting atau gagal tumbuh dari anak, kata Widya, disebabkan oleh kebiasaan pola makan dan pola asuh orang tua.
BMD banyak sekali ikan, umbi-umbian, serta sayur-sayuran yang betgizi seperti katok dan kelor. Sangat kaya protein, Ikan kaya Omega 3 yang baik bagi pertumbuhan otak anak. Orang tua harus rajin masak makanan-makanan, jangan biasakan memberi makan anak dengan makanan seperti mie instan karena itu tidak sehat. Widya berharap, anak-anak MBD, terkhususnya di Pulau Leti akan tumbuh menjadi generasi penerus yang membanggakan, menjadi generasi unggul dan berprestasi.
Bagi para ibu dimintskan rajin bawa anak ke posyandu setiap bulan untuk memantau tumbuh kembang anak. Selain itu peroleh imunisasi dasar secara lengkap, para kepala desa juga jangan lupa penggunaan dana desa untuk pencegahan stunting, berikan insentif dan pelatihan bagi kader posyandu.
Selain itu minta masyarakat perilaku hidup bersih dan sehat, Widya mengajak masyarakat bersama-sama menjaga diri dan keluarga dari penularan dan penyebaran virus Corona atau Covid-19. Selain itu turut beri bantuan stimulan modal usaha pengelolaan pangan lokal untuk dua kelompok dasawisma, bantuan alat permainan edukasi kreatif anak bagi lima puskesmas.
Bantuan paket ikan olahan, bantuan paket balita stunting dan ibu hamil, bantuan bibit-bibit sayuran, paket perlengkapan balita stunting, bantuan KIT Emas, dan bantuan operasional Bunda Parenting bagi PAUD.(MN-02)
Belum Ada Komentar