Mangun : Sering Terjadi Antrian di SPBU, Pertamina Pastikan Tak Ada Pembatasan Pembelian Pertalite dan Solar di Kota Ambon
JAYAPURA,MarinyoNews.Com,- situasi akhir-akhir ini yang sering terjadi antrian panjang di beberapa SPBU wilayah Kota Ambon. Buat Pertamina memastikan saat ini stok BBM jenis Pertalite dan Solar di wilayah Kota Ambon dalam kondisi aman dan seharusnya tidak ada masalah terkait kelangkaan BBM. Edi Mangun selaku Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku mengatakan, untuk ketahanan stok BBM Jenis Solar saat ini bertahan selama 15,7 hari. Ditambah juga dengan Integrated Terminal Wayame penerimaan BBM setiap hari dari Kapal Tanker. Sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan sulitnya mendapatkan BBM.
"Masyarakat di wilayah Ambon sebenarnya tidak perlu takut dan khawatir akan kelangkaan BBM, karena dari Terminal Wayame pun sudah menerima BBM masuk dari Kapal Tanker, dan untuk stok biosolar bisa bertahan selama 15,7 hari,"ungkap Edi. Lanjutnya, tak ada pembelian Pertalite dan Solar di SPBU Kota Ambon. Malahan, Pertamina selalu siaga melakukan setiap saat sehingga masyarakat umum dapat menikmati BBM tanpa masalah. Dari data yang tercatat, khusus untuk penyebaran Solar di Bulan Juli 2022 sekitar 21,08 KL per hari, kemudian yang di bulan Agustus saat mencapai angka 26,22 KL per hari atau lebih tinggi 24,37%.
Artinya ada peningkatan kebutuhan atau peningkatan aktivitas masyarakat atau perekonomian di Kota Ambon dan sekitarnya. “Saat ini, adanya peningkatan kebutuhan dari masyarakat Ambon sehingga dari data kami yang tercatat, penyebaran Biosolar di Bulan Juli 2022. Sekitar 21,08 KL/hari di Agustus sudah 26,22 KL/hari atau lebih tinggi 24,37%. Berarti di bulan Agustus ini masyarakat di wilayah Ambon jauh lebih banyak yang membeli Solar untuk kegiatan perekonomian masyarakat,” unggah Edi.
Edi menegaskan masyarakat tidak perlu panik melakukan pengisian dan tetap mengantri sesuai jalur yang ditentukan di SPBU. Bisa saja antrian saat ini terjadi jalan masuk ke SPBU berdekatan dengan kendaraan yang berlalu sehingga terlihat lebih padat antrian di sekitar SPBU. “Masyarakat tidak perlu panik kalau melihat banyak kendaraan di sekitar SPBU. Apalagi saat ini kondisi cuaca di Ambon terus-terusan sehingga jalan terlihat menjadi lebih padat dan ramai, adapun jalan masuk ke SPBU juga terkesan ramai karena bercampur dengan kendaraan yang berlalu juga,” tutur Edi.
Jika memang ada pembelian Pertalite atau Solar, bisa jadi karena kebijakan masing-masing dari Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) tersebut. "Tidak ada ya, mungkin salah satu yang dilakukan oleh pihak SPBU dalam hal untuk membantu masyarakat dalam proses pengisian. Kadang-kadang jika dilakukan secara teratur tidak teratur lebih lama antriannya. Pada jumpa pers Edi menyatakan "komitmen Pertamina untuk tegas kepada pihak-pihak SPBU yang melakukan pelanggaran itu sangat jelas terutama terhadap penyaluran BBM khususnya BBM Bersubsidi di seluruh SPBU wilayah Papua-Maluku.
Karena setiap penyelewengan BBM khususnya BBM Bersubsidi merupakan tindakan kriminal melawan hukum dan pelakunya akan berhadapan dengan aparat penegak hukum. Adapun sanksi dari Pertamina sendiri yang siap diberikan seperti penghentian pasokan BBM hingga penutupan SPBU jika ada oknum SPBU yang terbukti bersalah. Edi Mangun mengajak masyarakat pengguna BBM Subsidi Jenis Pertalite dan Solar untuk melakukan registrasi kendaraan di posko Pertamina yang ada di SPBU. Atau juga bisa dilakukan secara mandiri melalui aplikasi MyPertamina dan juga website www.subsiditepat.mypertamina.id.
Jika masyarakat membutuhkan informasi lebih detail atau ingin memberikan masukan, dapat menghubungi Call Center Pertamina di 135. Kontak Media: Edi Mangun Area Manager Komunikasi, Hubungan & CSR Papua Maluku PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Pertamina Commercial & Trading M. : +62 811- 4821-055 E. : edi.mangun@pertamina.com.(MN-02)
Belum Ada Komentar