Soumokil : Pulang Kumpul Basudara-Laeng Bilang Laeng Dengar
Ambon,MarinyoNews.Com,-Diusia kota Ambon Manise yang ke-445 tahun, Dandim 1504 kota Ambon, Letkol Inf Dominggus Christian Soumokil menyatakan. Pulang kampung kumpul orang basudara, laeng bilang laeng dengar. Merupakan suatu kebahagian yang penuh suka cita, pimpinan Militer buat gebrakan, Anak anak negeri yang dimiliki bumi Maluku pulang kampung untuk bangun Maluku dan Ambon tercinta.
Hal ini baru dirasakan terjadi sejak Indonesia merdeka. Langkah bijak Kasad buat anggapan, Pusat lihat Maluku dengan sebelah mata terhapus sudah. Kurang lebih 10 putra daerah, salah satunya Dandin 1504 kota Ambon kota Ambon. Letkol Inf Dominggus Christian Soumokil dipercayakan sejak dua bulan kemarin jabat Dandim.
Bertepatan dengan usia ke-445 pemerintah pusat berikan kado istimewa bagi kota Ambon. Saat disapa lebih lanjut oleh media, dengan senyum khas orang Ambon, Dandim menyatakan. Pertama-tama bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, telah bertugas 20 tahun ditubuh TNI, akhirnya mendapat kesempat bertugas dinegeri sendiri.
Ini suatu anugerah Tuhan, sebab hanya impian tetapi kini kenyataan, tidak pernah disangka Semesta punya cara tidak ada yang bisa diselami. Pulang kampung untuk kumpul orang basudara suatu hal yang sangat indah. Boleh merasakan tugas pertama rayakan HUT kota Ambon ke-445 dengan gunakan pakaian khas daerah benar benar sangat punya makna.
Dengan dialeg Ambon katanya, Beta akan berbuat yang terbaik untuk Indonesia ditanah air tercinta kota Ambon Manise dan Maluku. Sembari katakan dengan bertambah usia yang sudah sangat tua, marilah katong orang Ambon bahu- membahu buat yang terbaik. Sebab kalau bukan katong sampai lai dan kalau bukan dari sekarang kapan lai.
Kasih tinggal yang kemarin sudah terjadi masih satu hati satu rasa jadikan kota Ambon yang Katong samua bangga lebih manis lagi. Dukung pemerintah dalam menjalankan tugas untuk Ambon makmur dan sejahtera. Marilah Katong sama-sama baku keku jangan baku kuku, sebab pemerintah adalah merupakan utusan Allah dibumi.
Seandainya ada yang tidak senang dengan pemerintah secara santunlah sampaikan kepemerintah. Lestarikanlah semua yang sudah ditinggalkan orang tatua dola-dolo punya kehidupan laeng bilang laeng dengar. Cara hidup orang Maluku dan Ambon yang telah dibangun dengan sebutan sagu salempeng dipatah dua mesti jadi cambuk untuk siapapun kita kembali bersatu.(MN-02)
Belum Ada Komentar