Ambon, Marinyonews.com - Tim Pusat utusan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI mengirim staf dari Direktorat SMK, untuk turun langsung ke Kota Ambon Ibukota Provinsi Maluku, guna melakukan monitoring terhadap bantuan rehabilitasi sekolah SMK, yang mengalami kerusukan akibat gempa melanda Maluku pada 26 September tahun 2019 lalu.

Kepada pers, Selasa (10/3), saat mengunjungi SMK Negeri 5 Ambon, salah satu staf Kemendikbud melalui Direktorat SMK, Sunardi, menuturkan, kehadiran tim selama dua hari di Kota Ambon Ibukota Provinsi Maluku untuk memonitoring rehabilitasi Sekolah tingkat SMK, karena dari hasil Audit dari BPK RI,  ada temuan dan belum ada laporan dari Maluku menyangkut bantuan pembangunan sekolah SMK pasca gempa.

Padahal dana tersebut sudah dikucurkan secara bervariasi pada masing-masing sekolah SMK sesuai dengan tingkat kerusakannya.

Untuk itu kami berdua dari Direktorat SMK diturunkan ke Maluku untuk melihat langsung sekolah penerima bantuan tersebut. Apakah sudah merenovasi atau belum serta meminta laporan pertanggungjawaban dari masing-masing sekolah SMK, karena kami diperiksa oleh BPK RI.” Ungkapnya

Mengingat waktu yang diberikan sangat terbatas, sehingga Sunardi meminta, bantuan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Maluku untuk membantu melakukan monitoring dan meminta laporan pertanggungjawaban dari setiap sekolah SMK yang belum memasukan laporannya ke Pusat. "Harapan kami, agar sekolah-sekolah penerima bantuan ini dapat segera memasukan laporannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"harapnya. (Mn.02)