Ambon,MarinyoNews.Com,-Rapat kordinasi teknis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Maluku yang berlangsung hari ini Selasa (23/3/21) berlangsung di hotell Golden Place, dihadiri 10 BPBD Kabupayen/kota satu tidak hadir dari Kabupaten Kepulauan Aru. Kegiatan  dibuka Asisten I Propinsi Maluku, M Saleh Thio yang membacakan  sambutan Gubernur Maluku Murad Ismail. Gubernur menyatakan ada 12 skala prioritas bencana yang mesti dijalan dengan sebaik mungkin oleh instansi terkait. 

Lanjutkan sekarang ini keadaan dunia di dalamnya Maluku sampai hari ini ada dalam kemelut akibat terjadinya  bencana Pandemic covid-19. Hingga menyebabkan terjadi keprihatinan yang sangat besar  karena semua tempat terdampak covid yang berakibat  terganggunya psikologi masyarakat. Hingga  menyebabkan beresiko tinggi disetiap wilayah termasuk kita di Propinsi Maluku.

Sembari jelaskan menyangkut 12 jenis ancaman bencana yang berpotensi terjadi dibumi Maluku. Mesti ada perhatian BPBD sebab setiap saat potensi bencana bisa terjadi tanpa kita sadari.  Kalau terjadi jelas akan mengancam kehidupan masyarakat,  untuk mengatasinua maka BPBD Maluku dan kabupaten/kota harus bersinergi. Agar dapat mengurangi resiko bencana sembari dijelaskan hal itu tercantum dalam UUD anilea ke empat.

Dimana tujuannya untuk melindungi seluruh rakyat Indonesia, selain itu sesuai visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku untuk mensejahterakan masyarakat. Sementara itu kepala BPBD Maluku Hendrik Far-far saat dimintai komentarnya oleh media ini menyebutkan.  "Paling fokus adalah terjadinya singkronisasi antara Propinsi  dengan seluruh kabupaten/kota",terangnya. 

Lanjutnya kita mesti sama sama miliki tanggungjawab agar bisa melihat semua bencana yang terjadi. Dan hal penting yaitu  kita selalu berdoa dan berharap agar Semesta selalu jaihkan bahaya bencana  dari bumi Maluku. Sembari tambahkan kita selalu sinegritas,  siap siaga dengan semua komponen agar semua kegiatan dapat berjalan dengan baik.(MN-02)