DISPERINDAG : RAKOR JELANG BULAN RAMADHAN BAHAS STABILAN HARGA
AMBON,MARINYONEWS.COM,-Dinas Perdagangan Propinsi Maluku Dibawah pimpinan Plt Kadis Yahya Kotta, hari ini Senin (28/03/22) mengelar rapat koordinasi bahad kestabilan harga kestabilan jelang bulan suci Ramadhan 1443 H.
Pertemuan tersebut berkaitan dengan ketentuan hari-hari besar keagamaan, yang paling fokus adalah perayaan memasuki bulan suci Ramadhan. Wakili Gubernur Maluku Asisten III Yunika Pontih buka rapat koordinasi, dalam nemyampaikan sambutan itu Gubernur sebut. Rapat koordinasi yang digelar pemerintah daerah menjelang Ramadhan sebagai bagian dari hari besar keagamaan nasional (HKBN). Marilah kita menyambut rapat dengan penuh rasa kegembiraan sebagai wujud nyata komitmen bersama untuk lakukan pemantauan kestabilan harga terhadap kebutuhan pokok masyarakat.
Terkait itu mska pemerintah bersama stocholder bertanggungjawab untuk mewujudkan ketahanan pemenuhan kebutuhan bahan pokok atau pangan. Lanjutnya pemerintah terus melakukan penekanan harga secara terpadu dan terkoordinasi oleh masing-masing instansi teknik . Sehingga diharapkan akan memberi hasil memuaskan dan terkendali. Sebutnya tinggal menghitung hari umat muslim akan mamasuki bulan suci Ramadhan 1443 H.
Biasanya akan terjadi kebutuhan masyarakat akan bahan pokok melambung. Hingga pemerintah berusaha untuk mengatasinya dengan mengimbangi jaga kestabilan harga agar dapat ditekan dan inflasi dapat dikendalikan. Disebutkan mengingat keadaan Maluku sangat sulit dalam pendistribusian, pasokan barang yang 80-85 berada dari luar Maluku. Membuat pemerintah mengambil berbagai langkah untuk membuat masyarakat merasa nyaman.
Stock yang kita dapat itu berasal dari pulau Jawa dan Sulawesii apabila ada masalah disalah satu sektor maka sektor lain alami berpengaruh. Karena itu pemerintah bersama pelaku usaha buat terobosan untuk menjawab kebutuhan dan keterediasa pangan di Maluku.
Kita tahu pasti terjadi kenaikan atas nama Pemerintah Daerah dimintakan peningkatan harga kiranya berada pada batad-batad yang wajar. Hingga tidak memberatkan warga teristimeea masyarakat ekonomi lemah. "Jangsnlah pelaku usaha jadikan momentum bulan puada untuk mendapatkan keuntungan besar, tim mesti terus buat pemantauan", haral Gubernur.(MN-02)
Belum Ada Komentar